Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit di Sulsel Bakal Dimudahkan, Begini Strateginya

Dengan sistem klaster, bank tidak perlu mencari dan berhadapan dengan nasabah secara individu, tapi melalui kelompok
Alat berat beroperasi di area pembangunan proyek Makassar New Port tahap kedua di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/8/2021)./Antara-Abriawan Abhe
Alat berat beroperasi di area pembangunan proyek Makassar New Port tahap kedua di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/8/2021)./Antara-Abriawan Abhe

Bisnis.com, MAKASSAR - Tim Percepatan Akses Keuangan (TPKAD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terus mendorong kemudahan kredit/pembiayaan bagi masyarakat. Salah satunya dengan strategi klasterisasi UMKM.

TPAKD merupakan gabungan dari beberapa instansi pemerintah yakni OJK bersama-sama dengan pemerintah daerah, LJK, Bank Indonesia dan DJPB. Saat ini telah memiliki 221 klaster lapangan usaha sektoral.

Terdapat 25 klaster unggulan yang dijadikan model pengembangan bagi klaster lain. Sekarang telah memiliki plafon kredit yang mencapai Rp28,35 miliar yang mayoritas dibiayai menggunakan fasilitas KUR.

Kepala OJK Regional 6 Sulampua Mohammad Nurdin Subandi mengatakan TPKAD terus mendorong percepatan akses keuangan dengan beberapa pola, salah satunya kredit/pembiayaan klasterisasi. Pada dasarnya adalah pemberian kredit kepada kelompok debitur.

"Dengan sistem klaster, bank tidak perlu mencari dan berhadapan dengan nasabah secara individu, tapi melalui kelompok, creditworthiness debitur juga menjadi lebih baik karena mendapat pembinaan oleh bank dalam berbagai aspek," ungkap Nurdin, Jumat (17/12/2021).

Menurut Nurdin, saat ini OJK Kantor Regional 6 melalui TPAKD bekerjasama dengan 6 Bank dalam menjalankan program Kredit/Pembiayaan Berorientasi Klasterisasi UMKM yang semuanya dibiayai menggunakan KUR dari beberapa Bank Umum yang beroperasi di wilayah Sulsel.

"Sejak program klasterisasi ini di luncurkan pada 3 Juni 2021, untuk wilayah Sulsel, sudah terbentuk 221 klaster Lapangan Usaha Sektoral. Terdapat 25 klaster unggulan yang dijadikan model pengembangan bagi klaster lain,"ungkap Nurdin.

Adapun 25 klaster unggulan yang dijadikan model pengembangan bagi klaster lain diantaranya klaster kepiting dan olahan kepiting di Kabupaten Maros, klaster jagung, padi, umbi dan batu merah di Kabupaten Gowa, klaster rumput Laut, miniatur phinisi dan kain di Kabupaten Bulukumba.

Sementara klaster padi di Kabupaten Enrekang, klaster kopi di Kabupaten Soppeng, klaster ikan asin di Kabupaten Selayar, klaster peternakan sapi di Kabupaten Sinjai, hingga klaster anyaman enceng gondok dan kue kering Kota Makassar.

Nurdin menyebut, dari 221 klaster lapangan usaha sektoral didominasi oleh UMKM sektor pertanian sebanyak 85 klaster, diikuti sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebanyak 36 klaster, perikanan sebanyak 33 klaster, perdagangan besar dan eceran sebanyak 15 klaster dan lainnya sebanyak 21 klaster.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper