Bisnis.com, MAKASSAR - Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) berencana menyalurkan 200 ekor sapi perah untuk Kabupaten Gowa pada November 2021 mendatang.
Direktur Pakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Peternakan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Agus Sunanto program ini merupakan Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Sapi Perah yang merupakan program Kementan RI di Kabupaten Gowa.
"Harapan kita sapi perah 200 ekor sudah sampai di Kabupaten Gowa. Sementara untuk hijauannya atau untuk pakannya harapannya minggu depan sudah mulai tanam karena bibitnya sudah siap," saat melakukan peninjauan di Kecamatan Tomobolopao, Kabupaten Gowa, Kamis (9/9/2021).
Apalagi kata Agus, dari hasil peninjauan di dua desa di Kecamatan Tombolopao, lahan untuk kandang dan hijauan pakan sudah siap. Olehnya itu, ia berharap untuk lahan yang belum selesai bisa segera diselesaikan.
"Kalau hasil peninjauan lokasi kadang sudah oke, kemudian lokasi hijauan juga sudah oke, tidak masalah dan mudah-mudahan minggu depan sudah mulai dikerjakan terkait dengan yang hijauan, kandang, dan lain sebagainya sudah diselesaikan," ungkapnya.
Selain itu, Agus juga berharap program ini bisa berjalan dan berkembang dengan baik di Kabupaten Gowa, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat dari segi pekerjaan dan penghasilan.
Baca Juga
Kepala Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden Sintong HMT Hutasoit menyebutkan bahwa sapi yang akan didatangkan jenis Friesian Holstein (FH) dari Australia. Sapi jenis FH ini bisa menghasilkan susu 20 hingga 25 liter per hari.
"Tahun ini kita harapkan ternak, kandang dan lahannya bisa dilaksanakan sehingga 2022 nanti APBD bisa membantu pengembangan selanjutnya, sehingga kita harapkan Kabupaten Gowa ini bisa menjadi sumber sapi perah dan susu," ujarnya.
Selain itu, agar program ini bisa berjalan dengan baik, para peternak nantinya akan mengikuti pelatihan pengolahan sapi perah, mulai dari pemeliharaan, pemberian pakan, pengelolaan susu hingga pengembangbiakan di BBPTUHPT Baturraden.
Sintong menyatakan, berternak sapi perah berbeda dengan sapi potong sehingga dibutuhkan pengetahuan tambahan untuk menghasilkan susu yang berkualitas. Program ini diharap bisa berjalan dengan baik agar bisa menambah kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gowa.
"Program ini tentu saja akan berdampak bagi pendapatan masyarakat dan bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Gowa. Bukan hanya di Pemda, tapi bisa dikembangkan di masyarakat sekitar Gowa ini, khususnya di daerah Malino yang agroklimat yang sangat baik untuk pertumbuhan sapi FH ini," terang Sintong. (k36)