Bisnis.com, MAKASSAR - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel mencatat pada kuartal II/2021, nilai investasi Sulsel mencapai Rp3,9 triliun.
Kepala DPMPTSP Jayadi Nas mengatakan angka tersebut menggenapkan nilai investasi Sulsel yang secara akumulatif mencapai Rp10,43 triliun pada periode Januari - Juni 2021. Hal itu berarti, sepanjang periode tersebut nilai investasi mencapai 103,48 persen dari target yang ditetapkan.
"Target investasi Sulsel di 2021 ini sebesar Rp8 triliun. Itu merupakan 84,66 persen dari target Kementerian Investasi/BKPM tahun 2021 sebesar Rp12,33 triliun," jelas Jayadi, Rabu (29/7/2021).
Jayadi menjelaskan nilai investasi Sulsel pada kuartal II/2021 terbagi atas Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp1,10 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp2,80 triliun. Terdapat lima sektor dengan kontribusi terbesar pada tren pertumbuhan investasi Sulsel.
Pertama, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai Rp1,53 triliun atau berkontribusi sebesar 39 persen. Pada sektor ini, kata Jayadi, didukung oleh dua pengembang properti yang menanamkan modalnya di Sulsel. Di antaranya, Yasmin Ciputra dan Sinergi Mutiara Cemerlang atau Summarecon di Makassar.
"Kedua itu ada sektor pertambangan, dengan realisasi investasi sebesar Rp739,1 miliar atau 19 persen. Sulsel punya komoditas nikel yang dikelola oleh PT Vale Indonesia di Luwu Timur," ungkap Jayadi.
Baca Juga
Selanjutnya, sektor listrik gas dan air dengan nilai investasi sebesar Rp435,4 miliar atau berkontribusi sebesar 11 persen. Kemudian sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi dengan nilai investasi sebesar Rp344,8 miliar atau berkontribusi sebesar 9 persen.
"Terakhir ada sektor hotel dan restoran berkontribusi 5 persen dengan nilai investasi Rp182,4 miliar. Investasi itu dari Perusahaan Sukses Omega Pratama di Kabupaten Bone," kata Jayadi.
Masifnya investasi yang masuk ke Sulsel kata Jayadi, turut memacu serapan tenaga kerja di Sulsel. Sepanjang kuartal II/2021 terjadi penambahan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 2.704 orang.
Sementara Tenaga Kerja Asing (TKA) sebanyak 130 orang. Secara akumulatif, selama periode Januari-Juni 2021, jumlah serapa TKI mencapai 5.746 orang dan TKA sebanyak 139.
Menguatnya tren investasi Sulsel pada tahun ini juga telah diprediksi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam laporan perekonomian BI Sulsel disebutkan, meski masih dalam kondisi pandemi, namun perbaikan keyakinan investor di tengah pembangunan proyek pemerintah dan swasta yang berlanjut, menjadi penopang utama tumbuhnya investasi.
"Aktivitas investasi pemerintah yang meningkat itu, dilakukan untuk mendukung upaya penyediaan infrastruktur konektivitas melalui perpanjangan landasan pacu bandara, pembangunan jalan tol, perbaikan jalan rusak, penyediaan kereta api, dan pembangunan pelabuhan," jelas Kepala BI Sulsel Budi Hanoto. (k36)