Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penataan Kawasan Bunaken Telan Anggaran Rp94 Miliar

Penataan kawasan wisata ini salah satunya adalah memfasilitasi UMKM yang berusaha di sepanjang pantai Malalayang agar lebih bagus dan rapih.
Taman Laut Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara./Ilustrasi-en.wikipedia.org
Taman Laut Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara./Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, MANADO - Site Engineering Manager, PT Nindya Karya, Erik Prima mengatakan penataan kawasan pariwisata pantai Malalayang dan Taman Nasional Bunaken (TNB), Kota Manado, Sulawesi Utara, menelan anggaran sebesar Rp94 miliar.

"Penataan kawasan wisata Malalayang dan Bunaken ini berawal dari kunjungan Presiden Joko Widodo yang menginginkan kawasan ini ditata, dibuat lebih menarik," ujar Erik di Manado, Selasa (2/6/2021).

Penataan kawasan ini juga akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang mengunjungi tempat ini serta menyediakan ruang bagi pelaku usaha mengembangkan usahanya.

"Penataan kawasan wisata ini salah satunya adalah memfasilitasi UMKM yang berusaha di sepanjang pantai Malalayang agar lebih bagus dan rapih. Mereka (pedagang) akan disediakan warung apung," jelasnya.

Dia menambahkan sejak kontrak ditandatangani akhir tahun 2020 lalu, progres ataupun serapan anggaran telah mencapai tujuh persen lebih hingga akhir Juni.

Meski batas akhir penyelesaian proyek hingga akhir tahun 2021, namun dia optimistis proyek ini bisa selesai tepat waktu.

"Di Taman Nasional Bunaken akan dibangun dermaga, tempat pembuangan sampah, penataan akses jalan, spot view yang menghadap Siladen hingga galeri," jelasnya.

Progres pekerjaan di pantai Malalayang saat ini mencakup relokasi sementara pedagang, lokasi proyek dipagari, pengecoran, pemadatan tanah, pembuatan tangga akses ke laut serta pengadaan material yang dibutuhkan.

"Kami berharap ketika penataan kawasan wisata Pantai Malalayang dan Bunaken selesai dibangun akan memberikan nilai tambah bagi jumlah kunjungan wisata, terlebih meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan pelaku UMKM di daerah ini," harap Erik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler