Bisnis,com, MAKASSAR — Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Iriani Khadijah menyampaikan bahwa Pemkot Makassar mulai mempersyaratkan setiap petugas publik yang hendak divaksin harus membawa dua orang lansia untuk mempercepat cakupan vaksinasi lansia.
"Persyaratan ini baru kita mulai bulan ini dengan harapan vaksinasi lansia [lanjut usia] semakin meningkat. Ini baru diterapkan atas instruksi Kementerian Kesehatan," kata Iriani seperti dikutip dari Antara, Minggu (18/4/2021).
Strategi yang mengharuskan satu petugas publik membawa dua orang lansia jika ingin divaksin menjadi salah satu instruksi dari enam permintaan pemerintah pusat ke pemerintah daerah dalam rangka mempercepat cakupan vaksinasi pada lansia.
Ini lantaran cakupan lansia dinilai masih sangat minim jika dibanding petugas publik, sedangkan lansia juga menjadi sasaran prioritas pada tahap II vaksinasi Covid-19.
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan meminta pula agar ada pengendalian laju vaksinasi petugas publik, mengingat hampir semua daerah laju vaksinasi petugas publik jauh lebih tinggi dari lansia.
Petugas publik yang hendak divaksin, kata iriani, bisa mengakses pelayanan vaksinasi melalui 47 puskesmas yang tersebar di seluruh Kota Makassar. Pelayanan ini semakin dipermudah dengan akses bebas bagi lansia untuk bisa melakukan vaksinasi di mana saja se Kota Makassar, cukup dengan membawa KTP.
Baca Juga
"Banyak komunitas yang minta divaksinasi, tetapi tidak ada lagi vaksin. Malah ada juga yang masukkan tenaga mudanya, padahal ada pihak-pihak yang lebih rentan, makanya kebijakan Pak Jokowi diprioritaskan bagi yang rentan. Jadi, silakan datang ke puskesmas," ujarnya.
Saat ini, total vaksinasi di Kota Makassar hingga 18 April 2021 telah mencapai 54,5 persen dari total target sebanyak 240.546 orang. Jumlah itu terdiri atas vaksinasi SDMK (sumber daya manusia kesehatan) dan tenaga kesehatan sebanyak 18.623, serta petugas publik 81 persen atau setara 99.174 orang.
Sementara itu, cakupan vaksinasi lansia telah mencapai 13 persen untuk dosis pertama dari target 102.555 orang, sedangkan dosis kedua telah diberikan kepada 7.674 orang atau 7,5 persen.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta agar pelaksanaan vaksinasi kepada kelompok masyarakat lanjut usia atau lansia diprioritaskan menjelang Hari Raya Idulfitri 1442 Hijiriah.
Budi mengatakan langkah itu diambil untuk memastikan kelompok lansia memiliki perlindungan yang cukup dari potensi infeksi Covid-19 selama Idulfitri pada pertengahan Mei mendatang.
Pasalnya, dia menduga, larangan mudik bagi masyarakat tidak sepenuhnya optimal dalam meredam laju mobilitas masyarakat.
“Kita tidak tahu, apakah di Lebaran ini kita 100 persen mampu menahan mobilitas masyarakat, tetapi dugaan saya pasti tetap ada yang bocor,” kata Menkes dalam diskusi daring bersama PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Minggu (18/4/2021).
Langkah itu menjadi alternatif untuk menjaga ketahanan tubuh masyarakat lansia sembari menekan laju kematian Covid-19 dari kelompok rentan tersebut.
“Karena lansia ini golongan yang berisiko tinggi setelah tenaga kesehatan, tetapi menjaganya ini tidak semudah tenaga kesehatan, sehingga banyak sekali orang-orang kategori lansia yang belum disuntik,” ujarnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun