Bisnis.com, MAKASSAR - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui anak usahanya PT Semen Tonasa melakukan penandatanganan Suplemen Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) program Progressive Incentive Captive.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Semen Tonasa, Mufti Arimurti dan General Manager Wilayah SULSELRABAR PLN, Awaluddin Hafidz di Kantor PLN Pusat, Jakarta, hari ini, Selasa (16/3/2020).
Penandatangan disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, Sekretaris Kementerian BUMN, Susyanto, Komisaris Utama SIG, Rudiantara, Komisaris Utama Semen Tonasa, Benny Wendry, Direktur Enjiniring & Proyek SIG, Tri Abdisatrijo, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Sarir serta Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara PLN, Syamsul Huda.
Kerja sama tersebut meliputi pengalihan tenaga listrik PT Semen Tonasa dari pembangkit PT Semen Tonasa PLTU 1X25 MW menjadi layanan PLN melalui program Progressive Incentive Captive dengan memanfaatkan optimalisasi suplai tenaga listrik PLN.
Komisaris Utama PT Semen Tonasa, Benny Wendry, mengatakan, kerja sama antara PT Semen Tonasa dan PLN ini menjadi langkah awal dari upaya bersama yang akan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
“Kami berharap sinergi dan kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik dan dapat menjadi model untuk dijalankan di Operating Company SIG lainnya. Semoga melalui kerja sama ini dapat menambah ketahanan listrik serta meningkatkan daya saing di tengah industri semen yang semakin kompetitif”, ungkap Benny Wendry.
Direktur Utama PT PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, konsumsi listrik semakin hari meningkat, ini menjadi ciri kemajuan negara, ini keuntungan bagi kami. PLN sebagai perusahaan yang diberikan amanah tentang ketenagalistrikan memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan listrik dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan termasuk pelanggan industri.
”Melalui kerja sama ini akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. PLN dapat menjalankan kewajiban untuk memenuhi listrik dan menambah pendapatan, sementara bagi Semen Tonasa, memiliki potensi saving menjadi lebih besar, sehingga dapat meningkatkan kapabilitasnya dan mengurangi risiko dampak lingkungan dari operasional yang dijalankan” jelas Zulkifli Zaini.
Selain kerja sama penyediaan listrik, PLN akan memberikan FABA dari PLTU Punagaya secara cuma cuma selama 6 bulan kepada PT Semen Tonasa.