Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Pembayaran Digital di Sultra Tumbuh Signifikan di Tengah Pandemi

bank Indonesia mencatat sebanyak 33 ribu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi tersebut telah menggunakan metode pembayaran digital QRIS.
Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktekkan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik dan mobile banking saat peluncuran dan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk desa wisata di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2019). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktekkan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik dan mobile banking saat peluncuran dan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk desa wisata di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2019). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Bisnis.com, Kendari - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat sebanyak 33 ribu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi tersebut telah menggunakan metode pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

"Untuk Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan awal Februari 2021 sudah terdapat 33 ribu pelaku usaha yang memanfaatkan teknologi QRIS ini," kata Kepala KPwBI Sultra Bimo Epyanto di Kendari, Rabu.

Menurutnya, pelaku UMKM menggunakan metode pembayaran digital dalam bertransaksi di tengah pandemi COVID-19 meningkat.

"Jadi bisa dibayangkan bagaimana sebetulnya minat khususnya dari UMKM ini untuk menggunakan QRIS sebagai salah satu alat pembayaran dalam bertransaksi," tutur dia.

Sebelumnya, Kepala Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah dan Manajemen Internal BI Sultra Ahmadi Rahman mengatakan BI menargetkan 69 ribu UMKM di provinsi tersebut menggunakan metode QRIS pada 2021.

Menurutnya, pemanfaatan metode pembayaran digital menggunakan QRIS memiliki banyak keunggulan dan bisa menjadi ujung tombak dalam mendorong digitalisasi UMKM agar semakin inklusif terutama di tengah pandemi COVID-19.

"Apalagi di era saat ini pandemi COVID-19, UMKM harus mampu bertransformasi sesuai dengan kondisi di lapangan. Termasuk dari segi pemasaran dan pembayaran yang dituntut secara digital," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ahmadi, pandemi COVID-19 menuntut masyarakat mengurangi interaksi secara langsung, sehingga pelaku bisnis diharapkan bisa beradaptasi dengan memanfaatkan QRIS sebagai metode pembayaran guna mendukung usahanya.

"Dukungan digitalisasi merupakan salah satu modal penting bagi UMKM untuk dapat bersaing," tutur dia.

Ia juga mengatakan pihaknya akan terus berupaya mengatasi permasalahan akses pemasaran dengan sistem pembayaran digital untuk UMKM di Sultra.

Hal itu dinilai penting dilakukan mengingat UMKM menjadi salah satu pilar penopang ekonomi nasional di masa pandemi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Amri Nur Rahmat
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler