Bisnis.com, MAKASSAR - Perekonomian Sulawesi Selatan dinilai semakin menemukan titik terang. Tak tanggung-tanggung, Bank Indonesia Sulawesi Selatan bahkan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Sulsel pada awal tahun ini bisa menyentuh angka 4 persen.
Baca Juga
Direktur Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Sulawesi Selatan Endang Kurnia Saputra memaparkan pada akhir tahun 2020 perekonomian Sulsel bahkan sudah menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Diperkirakan tumbuh positif, meski tipis di angka 0,01 persen.
"Di 2021, kami prediksikan tumbuh lebih tinggi. Tentu saja dengan sejumlah sektor penopang yang masih terus bertumbuh meski masih dibayangi pandemi Covid-19," jelas Endang pada Bisnis, Jumat (29/1/2021).
Menurut Endang, sejumlah sektor yang mampu menopang kinerja postif ekonomi Sulsel di antaranya, sektor pertanian, industri manufaktur, dan perdagangan. Selain itu juga didorong oleh stabilnya aktivitas eksportasi pada sejumlah komoditas andalan Sulsel, misalnya saja ekspor nikel.
Tak dapat dipungkiri, ekonomi Sulsel memang sempat terpuruk dan mengalami kontraksi di level -2,91 pada kuartal I/2020. Hal itu berarti ekonomi Sulsel payakumbuh sekitar 3,07 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tanda-tanda perbaikan ekonomi memang baru terlihat pada kuartal III/2020. Meski masih kontraksi di level -1,08 persen.
Ia menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang mendorong perbaikan tersebut. Di antaranya, adanya momen jelang Pilkada serentak yang kemudian memicu adanya aktivitas belanja. Terutama pada konsumsi rumah tangga.
Selanjutnya, pada periode tersebut bertepatan dengan berbagai perayaan keagamaan yang juga dinilai memacu pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan lainnya.
"Kami optimistis tahun ini bisa lebih baik. Apalagi program vaksinasi Covid-19 sudah dijalankan oleh pemerintah," jelas Endang.
Optimisme serupa juga dipaparkan oleh Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Marsuki DEA. Prof Marsuki menyebutkan, seandainya perekonomian Sulsel sudah membaik dengan bertumbuhnya sejumlah sektor produktif.
Hanya menurut Prof Marsuki, yang perlu menjadi catatan penting yakni perbandingan pertumbuhan secara tahunan (yoy). Kendati diprediksi hanya akan tumbuh tipis, namun kinerja itu sudah menunjukkan progres yang lebih baik bahkan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sulsel setidaknya mampu mempertahankan kinerja berbagai sektor penopang. Tapi kita masih harus tetap waspada," kata Prof Marsuki. (k36)
"Di 2021, kami prediksikan tumbuh lebih tinggi. Tentu saja dengan sejumlah sektor penopang yang masih terus bertumbuh meski masih dibayangi pandemi Covid-19," jelas Endang pada Bisnis, Jumat (29/1/2021).
Menurut Endang, sejumlah sektor yang mampu menopang kinerja postif ekonomi Sulsel di antaranya, sektor pertanian, industri manufaktur, dan perdagangan. Selain itu juga didorong oleh stabilnya aktivitas eksportasi pada sejumlah komoditas andalan Sulsel, misalnya saja ekspor nikel.
Tak dapat dipungkiri, ekonomi Sulsel memang sempat terpuruk dan mengalami kontraksi di level -2,91 pada kuartal I/2020. Hal itu berarti ekonomi Sulsel payakumbuh sekitar 3,07 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tanda-tanda perbaikan ekonomi memang baru terlihat pada kuartal III/2020. Meski masih kontraksi di level -1,08 persen.
Ia menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang mendorong perbaikan tersebut. Di antaranya, adanya momen jelang Pilkada serentak yang kemudian memicu adanya aktivitas belanja. Terutama pada konsumsi rumah tangga.
Selanjutnya, pada periode tersebut bertepatan dengan berbagai perayaan keagamaan yang juga dinilai memacu pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan lainnya.
"Kami optimistis tahun ini bisa lebih baik. Apalagi program vaksinasi Covid-19 sudah dijalankan oleh pemerintah," jelas Endang.
Optimisme serupa juga dipaparkan oleh Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Marsuki DEA. Prof Marsuki menyebutkan, seandainya perekonomian Sulsel sudah membaik dengan bertumbuhnya sejumlah sektor produktif.
Hanya menurut Prof Marsuki, yang perlu menjadi catatan penting yakni perbandingan pertumbuhan secara tahunan (yoy). Kendati diprediksi hanya akan tumbuh tipis, namun kinerja itu sudah menunjukkan progres yang lebih baik bahkan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Sulsel setidaknya mampu mempertahankan kinerja berbagai sektor penopang. Tapi kita masih harus tetap waspada," kata Prof Marsuki. (k36)