Bisnis.com, MAKASSAR - Harga kedelai yang melonjak beberapa waktu belakangan ini mulai berdampak pada produksi tempe di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Salah satu pengrajin tempe dan tahu di Kota Baubau, Sutarno mengeluh karena bahan baku yang biasanya diperoleh dengan harga Rp7.500 per kilogram kini naik menjadi Rp9.500 per kilogram.
Agar produksi tetap jalan, Sutarno pun mengakalinya dengan memperkecil ukuran tempenya, namun dengan harga tetap sama.
“Sejak naiknya harga kedelai omset dan keuntungan usahanya pun menurun, biasanya mencapai Rp800 ribu per hari kini paling tinggi Rp400 ribu-Rp500 ribu per hari,” ujarnya seperti dikutip dari laman berita Antara, Kamis (7/1/2020).
Sutarno mengaku kenaikan harga kedelai menambah beban bisnisnya yang sebelumnya juga terdampak efek pandemi.
"Karena pandemi ya penjualan juga menurun, jumlah pekerja telah kita pangkas karena kita tidak mampu bayar upahnya," ujarnya.
Dia pun berharap agar harga kedelai kembali normal agar usahanya bisa terus dijalankan.