Bisnis.com, MAKASSAR - Pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor terdampak mesti bekerja keras untuk bangkit kembali. Termasuk bagi sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sektor yang juga turut dihantam pandemi ini harus kembali kokoh guna meneguhkan kembali perekonomian daerah.
Baca Juga
Di Sulsel sendiri, sebagai ikhtiar mendorong produktivitas UMKM, pemerintah provinsi secara masif melakukan pendampingan dan pembimbingan terhadap pelaku UMKM. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel Abdul Malik Faisal menyatakan, pihaknya saat ini membuka potensi baru untuk memberdayakan para pelaku UMKM terdampak.
"Misalnya saja pelaku UMKM yang pasarnya mulai berkurang. Kami dorong mereka untuk beralih menjadi usaha konveksi, ini namanya shifting. Jadi mereka membuat produk alat pelindung diri (APD) berupa masker, baju hazmat, dan perlengkapan lainnya," ungkap Malik, (22/10/20).
Untuk itu, Dinas Koperasi dan UMKM membuat pendampingan khsusus dalam proses produksinya termasuk dalam upaya pembukaan pasar. Dari pendampingan UMKM shifting tersebut sudah ada 500 unit baju hazmat yang didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di Sulsel yang menangani pasien Covid-19.
Selain itu lanjut Malik, produk masker yang dibuat juga telah dipasarkan melalui toko ritel dan pasar tradisional di sejumlah daerah di Sulsel. Selain untuk mendorong produktivitas UMKM tersebut, program ini juga meneruskan arahan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah untuk memprioritaskan pemasaran produk lokal.
"Ini juga merupakan bentuk dukungan kami pada pelaku UMKM. Sebab tidak ada yang tahu kapan pandemi ini selesai," kata Malik.
Di sisi lain, UMKM yang didorong dalam pembuatan masker ini juga untuk mendukung imbauan pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan 3M. Yang mana menurut Malik, memakai masker saat ini seolah sudah menjadi kebutuhan pokok dalam beraktivitas setiap hari. (K36)