Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulsel menetapkan Kabupaten Luwu Timur sebagai kawasan Siaga Bencana. Tercatat dua wilayah yang menjadi titik pencanangan kawasan tersebut yakni Desa Kertoharjo Tomoni Timur dan Burau Perbatasan antara Luwu Timur-Luwu Utara.
Penetapan kawasan siaga bencana itu dilakukan langsung oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang ditandai dengan perekrutan 120 anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari dua kecamatan tersebut. Secara khusus, para anggota baru dilatih bagaimana membantu warga di kawasan siaga bencana.
"Ini penting sekali, karena kita kenal Sulsel adalah provinsi yang cukup rawan terhadap bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi. Tentu kita harus siapkan tim kita secara baik, termasuk berbagai alat pendukung," ungkap Nurdin, Kamis (22/10/2020).
Sementara itu, Pjs Bupati Luwu Timur Jayadi Nas menyatakan pencanangan Kawasan Siaga Bencana di dua titik itu sudah melewati verifikasi kementerian Sosial. Yang mana secara geografis masuk salam zona kawasan bencana longsor.
"Titik ini yang paling sering terjadi banjir. Maka diperlukan kesigapan petugas terlatih," kata Jayadi.
Kesiapsiagaan itu kata dia tentu perlu mendapat dukungan dari pemerintah provinsi sampai pemerintah desa dan kelurahan. Sehingga, penanganan bencana bisa cepat ditangani.
Jayadi berharap, setelah pencanangan kawasan bencana di Luwu Timur ini masyarakat bisa lebih proaktif untuk sama-sama terlibat dalam percepatan penanganan bencana.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Kasubdit Penanganan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial RI Rai Iyan Kusmadiana. Ia mengapresiasi langkah yang diambil Pemerintah Provinsi Sulsel dalam upaya penanggulangan bencana alam yang terjadi di wilayahnya.
"Kami mohon Dinas Sosial setempat untuk membimbing dan mendampingi relawan yang sudah dilatih secara khusus ini," katanya.