Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar tidak lagi menyiapkan opsi pembatasan social skala besar (PSBB) sebagai strategi penanganan wabah corona virus disease atau Covid-19.
Pj Walikota Makassar Rudy Djamaluddin mengatakan bahwa pihaknya lebih focus pada upaya penerapan protocol kesehatan yang ketat serta tes swab massal secara massif.
Menurut Rudy, dia tak lagi memilih opsi PSBB karena dikhawatirkan bisa berdampak lebih parah terhadap ekonomi hingga bisa berlanjut menjadi krisis social.
“Protokol kesehatan diharap tidak lagi menjadi paksaan namun sudah menjadi kebiasaan baru. Setiap warga harus memahami penerapan protocol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah, hal ini akan sangat efektif dalam menghentikan penularan,” terangnya, Jumat (11/9/2020).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Dr. Naisyah Tun Azikin menjelaskan swab massal dilakukan di enam kecamatan yang merupakan episentrum penyebaran virus di Kota Makassar yaitu Kecamatan Rappocini, Tamalate, Manggala, Biringkanaya, Panakkukang, dan Tamalanrea.
Baca Juga
Menurutnya, Swab massal yang di mulai hari ini, dilakukan secara bertahap berdasarkan Kecamatan yang memiliki kasus penularan virus paling tinggi.
Menurutnya, swab massal ini merupakan bagian dari implementasi program Gerakan Trisula (Tracing, Testing, dan Educating)yang dicanangkan Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah.
“Prinsipnya, kita dahulukan wilayah yang memiliki kasus positif yang dianggap tinggi agar memudahkan masyarakat melakukan pemeriksaan, khususnya yang merasa pernah kontak dengan pasien Covid-19, memiliki gejala, atau bertetangga dengan pasien yang positif,” ujar Naisyah.
Menurutnya, Swab massal ini didukung oleh satu satu Mobil PCR yang disiapkan oleh Gugus Tugas Propinsi Sulsel. Dia menambahkan, selanjutnya tes swab ini akan terus dilakukan di kecamatan lainnya.
“Kita berharap dukungan masyarakat untuk melakukan inisiatif pemeriksaan, mendatangi lokasi pelaksanaan swab massal apalagi jika merasa pernah melakukan kontak dengan pasien positif atau memiliki gejala,” imbuhnya.
Kasus positif corona di Makassar per 10 September 2020 mencapai 7.258, sebanyak 262 pasien meninggal, 5.102 sembuh, dan 1.894 yang masih dirawat.