Bisnis.com, MAKASSAR - Pelaku UMKM yang saat ini semakin masif merambah bisnis berbasis teknologi dianggap perlu untuk memiliki kompetensi keamanan digital agar terhindar dari tindakan penipuan.
Sejalan dengan hal tersebut, Gojek sebagai salah satu platform digital yang menaungi banyak pelaku UMKM menciptakan terobosan untuk melindungi para mitranya tersebut dengan menyediakan fitur keamanan pada aplikasi GoBiz.
Dengan berbagai fitur yang diterapkan pada aplikasi GoBiz yang telah menjadi andalan mitra GoFood untuk mengelola bisnis tersebut, informasi data sensitif dan akses fitur premium hanya dapat diakses oleh pemilik outlet.
Head of Merchant Platform Business Gojek Novi Tandjung mengatakan bahwa guna memastikan mitra GoFood terlindungi dari modus penipuan berbasis teknik rekayasa sosial (social engineering), Gojek secara konsisten memberikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi keamanan digital para mitra UMKM-nya.
Upaya yang ditempuh tersebut semata-mata dilakukan atas kesadaran pentingnya menjaga kerahasiaan data usaha maupun data pribadi dalam transaksi secara digital.
Seluruh terobosan teknologi Gojek dan edukasi kompetensi keamanan digital yang konsisten bagi mitra usaha ini diharapkan dapat mendukung mitra dalam melindungi keamanan data pribadi dan data usaha.
Baca Juga
“Semua ini dilakukan agar para mitra usaha dapat menjalankan bisnis dengan aman, dan mampu terus bertumbuh serta #MelajuBersamaGojek. Gojek mencatat sekitar lebih dari 120.000 UMKM mendorong bisnisnya ke ranah digital dengan bergabung melalui program #MelajuBersamaGojek agar mereka dapat memperoleh akses terhadap solusi bisnis yang komprehensif (dari hulu ke hilir) dan inklusif dari Gojek,” tutur Novi.
Selain itu, pentingnya menjaga kerahasiaan data usaha dan data pribadi menjadi topik yang terus didorong secara reguler oleh GoFood kepada mitra UMKM kuliner melalui berbagai kanal; aplikasi GoBiz, situs resmi (www.gobiz.co.id), media sosial, dan Komunitas Partner GoFood (Kompag).
Oleh karenanya, kompetensi keamanan digital yang baik menjadi kunci utama dalam melindungi diri saat dihadapkan dengan upaya penipuan dengan teknik rekayasa sosial atau yang dikenal sebagai manipulasi psikologis yang tengah menjadi tren modus penipuan digital.
Center for Digital Society (CfDS) Unviersitas Gadjah Mada dalam kajiannya yang bertajuk “Peningkatan Komeptensi Keamanan Digital di Indonesia: Analisis Fenomena Penipuan dengan Teknik Rekayasa Sosial” mengungkapkan jika penipuan dengan teknik rekayasa sosial bisa terjadi karena penipu memanfaatkan ketidaktahuan dan kelemahan pengguna platform digital akibat minimnya kompetensi keamanan digital pengguna platform.
Adityo Hidayat, Researcher CfDS memaparkan bahwa penipu menyerang kelemahan psikologis pengguna sehingga membuat calon korban mengabaikan nalar dan logika, misal membuat senang dengan iming-iming hadiah. Contoh kelemahan psikis itu terjadi ketika pengguna teknologi dikondisikan untuk merasa ketakutan maupun kegirangan.
“Sehingga, diperlukan kesadaran dan radar kehati-hatian untuk lebih sensitif terhadap modus manipulasi psikologis,” jelasnya.
Oleh karena itu, menyikapi berbagai modus penipuan tersebut, mitra UMKM kuliner diharapkan meningkatkan kewaspadaan terhadap tindakan penawaran bantuan menjadi mitra GoFood atau pencairan dana usaha dengan proses secara manual dikarenakan pihak Gojek maupun GoFood tidak pernah meminta data tambahan di luar kanal resmi atau biaya khusus untuk proses regular tersebut. Bahkan melalui aplikasi super app mitra usaha Gojek, GoBiz, mitra usaha dapat mendaftar secara mandiri di mana status registrasi dan aktivasi dapat dipantau langsung melalui aplikasi.