Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja ekspor Sulsel pada Juni 2020 mulai bergerak naik. Meski tipis, namun peningkatan tersebut dinilai bisa membangkitkan kembali aktivitas perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel mencatat nilai ekspor Sulsel pada Juni 2020 sebesar US$93,15 juta atau meningkat sebesar 1,66 persen dibandingkan bulan sebelumnya yakni sebesar US$91,63 juta. Peningkatan itu dipicu oleh ekspor sejumlah komoditas yang juga mengalami peningkatan.
Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah merincikan kelima komoditas tersebut di antaranya, nikel dengan distribusi sebesar 65,02 persen, garam, belerang, dan kapur sebesar 8,31 persen, biji-bijian berminyak dan tanaman obat sebesar 7,37 persen, ikan, udang dan hewan air sebesar 4,12 persen, serta lak, getah, dan damar sebesar 3,85 persen.
"Secara tahunan ekspor Sulsel memang mengalami kontraksi. Peningkatannya masih berada di bawah angka tahun sebelumnya. Tapi kita mencatat Surplus sebesar US$126,12 juta," ungkap Yos, Selasa (4/8/2020).
Namun, seiring dengan pembukaan akses di sejumlah negara dan meningkatnya aktivitas ekonomi di berbagai negara, nilai ekspor Sulsel bisa lebih membaik dibandingkan capaian pada Juli. Terlebih saat ini sudah memasuki era normal baru.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan, peningkatan nilai ekspor Sulsel di masa pandemi Covid-19 ini menjadi pemantik untuk aktivitas perekonomian di Sulsel agar bisa bangkit kembali. Meski sempat terkoreksi, namun Nurdin meyakini, dengan memacu produktivitas dari komoditas andalan ekspor Sulsel akan menguat.
Baca Juga
"Ini jadi kabar gembira bagi kita. Artinya, aktivitas perekonomian mulai menggeliat. Tinggal kita dorong lagi sektor lainnya," jelas Nurdin.
Misalnya saja dari komoditas di sektor pertanian. Nurdin menyampaikan, sebagai daerah penyangga pangan, Sulsel dinilai masih surplus untuk ketersediaan bahan pangan. Bahkan, Sulsel selalu siap memenuhi kebutuhan pangan nasional dan memasok ke sejumlah daerah. (k36)