Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar memperpanjang penerapan pembatasan pergerakan warga untuk masuk ataupun keluar dari wilayah tersebut sebagai antisipasi terjadinya lonjakan virus Covid-19 menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 H.
Penjabat Wali Kota Makassar Prof Rudy djamaluddin mengatakan bahwa pihaknya ingin menjaga proses pelaksanaan ibadah Shalat Id secara aman dengan memaksimalkan penerapan protokol kesehatan.
“Jelang Hari Raya biasanya tingkat pergerakan warga akan meningkat. Kita ingin menjaga keselamatan warga dari paparan virus dengan tetap memperketat pergerakan antar wilayah. Pada dasarnya kita tidak melarang mudik, namun yang ingin keluar Makassar agar mempersiapkan surat keterangan bebas Covid-19, demikian pula sebaliknya. Tujuan kita tidak untuk menyulitkan warga, tapi ingin meminimalisir potensi penyebaran virus,” ujar Rudy, Senin (27/7/2020).
Lebih jauh Prof Rudy memaparkan sejumlah tren positif covid-19 di Makassar berdasarkan parameter dari tim epidemiologi. Menurutnya, penambahan kasus baru sejak sepuluh hari terakhir selalu dibawah tiga digit, atau selalu dibawah angka seratus.
“Bahkan kemarin angkanya sisa 60 tambahan positif, sebelumnya juga 60, sempat melonjak 73, dan malah pernah hanya 35. Jika dirata-ratakan angka perharinya itu 50 orang positif sejak sepuluh hari terakhir. Demikian pula angka kecepatan peningkatan Reproduksi Efektif (Rt) Virus yang sejak beberapa hari ini berada di bawah angka satu” jelasnya.
Menurutnya, perkembangan yang menggembirakan itu tidak boleh membuat lengah, karena potensi terjadinya gelombang kedua sangat memungkinkan terjadi jika pengawasan dikendorkan.
Baca Juga
“Momentum ini harus kita jaga dengan tetap memassifkan edukasi kepada masyarakat kita. Kita ingin protokol kesehatan bukan lagi sesuatu yang harus dipaksakan, tapi sudah dianggap sebagai kebutuhan, hingga menjadi kebiasaan di tengah masyarakat kita.”
Sementara itu Dandim 1408, Kolonel Kav Dwi Irbaya menegaskan akan mengawal kebijakan pemerintah Makassar terkait dengan upaya pengendalian infeksi virus corona.
“Kita sepakat dan mendukung penuh rencana perpanjangan pengawasan di perbatasan demi menjaga tren yang baik ini. Termasuk juga tetap mendorong ekonomi masyarakat tetap berjalan. Mata pencaharian warga kita harus tetap berjalan meskipun tetap dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. Musim lebaran haji ini adalah tantangan, semoga saja masyarakat tetap patuh menjalankan ibadah dengan mengedepankan protokol kesehatan” papar Dwi Irbaya Sandra.