Bisnis.com, MAKASSAR - Berdasarkan catatan posko bencana banjir bandang Luwu Utara sebanyak 16 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih dalam proses pencarian pasca banjir bandang yang terjadi, Senin (13/7/2020).
Banjir yang terjadi akibat meluapanya Sungai Masamba dan Meli/Radda merendam enam kecamatan dengan dua kecamatan yang terdampak paling parah yakni Kecamatan Baebunta dan Kecamatan Masamba.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar menjelaskan 16 jenazah korban banjir bandang saat ini berada di RS Hikmah, RS Andi Djemma, dan Puskesmas Baebunta.
"Untuk puluhan warga lain yang hilang, masih dalam pencarian," kata Muslim, Selasa (14/7/2020).
Muslim menerangkan, sejak air surut, pihak Pemerintah Kabupaten Luwu Utara fokus membersihkan jalan poros yang tertutup material lumpur bercampur pasir untuk membuka akses jalan agar bisa dilintasi. Sebab jalan tersebut merupakan jalan poros Trans Sulawesi.
Akibat peristiwa ini kerugian ditaksir mencapai triliunan rupiah lantaran sebagian besar rumah terdampak dan rusak merupakan rumah permanen. Termasuk kendaraan roda dua dan roda empat yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan unit.
Baca Juga
"Warga yang terdampak secepatnya butuh makanan siap saji, dan yang paling penting air bersih, air mineral dan obat-obatan," kata Muslim.
Kepala Bidang Kedaduratan BPDB Sulsel Ishak menyatakan bantuan dari pihak pemerintah provinsi sudah disalurkan sejak malam tadi. Adapun bantuan yang disalurkan berupa bahan pokok dan perlengkapan seperti shelter dan alat kebersihan.
"Ada bantuan sembako 150 paket, makanan siap saji 120 paket. Shelter kit 20 paket. Hygiene kit 20 paket. Ember 100 pcs, termasuk mobil tangki," ungkap Ishak.
Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menambahkan bahwa tim dan bantuan dari sejumlah daerah dan kabupaten tetangga sudah tiba dan membantu dari semua penjuru. Misalnya saja, tim dari Kota Palopo menangani bagian barat, tim dari Luwu Timur menangani bagian timur.
"Karena saat ini listrik padam total, kami harap bisa segera ditangani segera oleh pihak PLN. Demikian pula komunikasi yang terhambat bisa segera diperbaiki oleh pihak operator seluler maupun telkom," terang Indah.
Rumah jabatan bupati juga tak luput dari rendaman air bah. Oleh karenanya, Indah mengaku untuk sementara akan menumpang di rumah salah satu pejabat di Luwu Utara. (k36)