Bisnis.com, MAKASSAR - Memasuki masa normal baru, mal Phinisi Point siap untuk beroperasi kembali. Anak usaha milik Phinisi Hospitality Group ini rencananya akan dibuka kembali pada Jumat (3/7/2020) dengan menerapkan protokol kesehatan.
General Manager Mal Phinisi Point Anggraini menyatakan meski dibuka kembali, jumlah pengunjung akan dibatasi 50 persen dari total kapasitas mal. Selain itu, manajemen mal juga akan melakukan pembatasan padahal operasional pukul 11.00-21.00 Wita.
"Akses masuk juga dibatasi. Hanya dari dua pintu masuk yaitu dari zona Tokyo dan zona Hongkong," ungkap Anggraini dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Kamis (2/7/2020).
Selain itu, mal yang dikenal dengan konsep lifestyle ini juga memaksimalkan protokol kesehatan dengan memasang tempat cuci tangan dan hand sanitizer di setiap pintu masuk. Adapun untuk tenant-tenant di Mal Phinisi Point baru beroperasi 70 persen dari total tenant yang ada.
Di antaranya Starbucks, Tanamera, Bangi Kopi, Crematology, Velove studio, Cutie Cool, Samsung, Bintang, De Sound, Boston, Foodmart, Fat Straw, Optik Melawai, Kopi kenangan, Janji Jiwa, Kebab Turki, Sumo Squid, De Crepes, Kam Sia BoBa, Star Boutique, Chillin Chick, Batagor Gaga, Chi Fry, Noor Butik dan Informa yang semuanya berada di ground floor.
Selain itu, beberapa tenant yang berada di upper ground seperti Kalla Toyota, Usupso, Fifth Avenue, Anna Dental, Maxx Coffee, Warung Kofie Batavia, KFC, Me Gallery dan Sound and Soul juga akan ikut membuka outletnya.
"Dalam kondisi operasional yang terbatas, kami juga akan melakukan inspeksi dan koordinasi dengan para pengelola tenant terkait kesiapan dan implementasi standar kesehatan yang wajib diikuti," jelas Anggraini.
Pihaknya juga akan memastikan kesiapan tanda atau papan bicara yang berisi informasi tentang physical distancing, selalu cuci tangan serta memastikan suhu tubuh pengunjung tidak lebih dari 37 derajat dengan menyiapkan thermo gun atau alat pengukur suhu tubuh.
"Tim kami turun langsung untuk memantau setiap tenant yang akan buka demi memastikan semua tenant mematuhi aturan yang telah kami tetapkan tanpa kecuali," kata Anggraini.
Sementara, untuk tenant-tenant yang menjual produk food and beverages dibolehkan melayani pengunjung yang ingin dine in atau makan di tempat dengan mengatur jarak antar meja dan kursi serta membatasi jumlah pengunjung dan sebisa mungkin menghindari kontak langsung antara pengunjung dan pegawai outlet.
Pegawai dari tenant yang mulai beroperasi juga harus dilengkapi masker, pelindung wajah dan sarung tangan. Penyajian makanan juga dilengkapi dengan food wrapping sehingga dapat menjaga higienitas makanan yang disajikan.
Tak hanya itu lanjut Anggraini, penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara rutin diseluruh bagian mal sebagai upaya mencegah penyebaran virus yang saat ini masih menjadi momok bagi masyarakat. (k36)