Bisnis.com, MAKASSAR - Laju investasi Sulawesi Selatan pada awal 2020 belum menggembirakan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel mencatat realisasi investasi Sulsel pada triwulan I/2020 yakni sebesar Rp977 miliar. Nilai tersebut mengalami penurunan hingga 63 persen dibandingkan realisasi investasi di periode yang sama pada 2019 lalu yang mencapai Rp2,7 triliun.
Sektor investasi Sulsel pada awal tahun ini tampaknya mengalami gempuran hebat. Selain mewabahnya pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), sejumlah faktor lainnya ditengarai menjadi pemicu lesunya investasi di Sulsel.
"Jika kita lihat, faktor yang mempengaruhi lesunya investasi Sulsel di triwulan I itu salah satunya karena adanya perubahan pada Online Single Subbmission atau OSS 1.0 ke OSS 1.1. Ini yang belum mampu terealisasi dengan baik," ungkap Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan DPMPTSP Sulsel, Andi Isma, Selasa (5/5/2020).
Hal itu lanjut Isma, mengakibatkan para pelaku usaha terkendala dalam penyampaian laporan kegiatan penanaman modal (LKPM). Beberapa laporan pelaku usaha yang menyampaikan LKPM baru tercatat setelah batas akhir pelaporan triwulan I 2020 yakni pada 10 April lalu. Sehingga, belum diverifikasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sektor investasi memang jadi salah satu sektor yang paling terimbas oleh pandemi Covid-19. Hal ini membuat para pelaku usaha ragu untuk berinvestasi. Pandemi ini menyebabkan tertundanya kegiatan pengendalian pelaksanaan penanaman modal secara langsung ke perusahaan.
"Beberapa pelaku usaha menunda merealisasikan investasinya karena adanya pandemi Covid-19," kata Isma.
Baca Juga
Isma juga menjelaskan, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN), DPMPTS mencatat realisasi investasi sebesar Rp509,8 miliar, sementara untuk penanaman modal asing (PMA) dengan realisasi sebesar Rp468 miliar. Capaian investasi saat ini baru mencapai 7 persen dari target investasi Sulsel pada 2020 sebesar Rp13,86l7 triliun.
Dari sisi sektoral, sektor pertambangan masih mendominasi dengan nilai investasi sebesar Rp474 miliar atau meningkat 48 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selanjutnya sektor listrik, gas, dan air dengan nilai investasi sebesar Rp392 miliar atau meningkat 40 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.
"Untuk realisasi proyek, pada triwulan I ada 271 proyek dengan rincian PMDN sebanyak 196 proyek dan PMA sebanyak 75 proyek. Adapun capaian serapan tenaga kerja yaitu sebanyak 935 orang," ungkap Isma.