Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laboratorium PCR di Sulut Mulai Beroperasi

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengatakan bahwa laboratorium PCR untuk Covid-19 itu sudah mulai melakukan pengujian sampel swab pada Minggu (3/5/2020).
Petugas laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta tengah membongkar, memeriksa dan mendata sampel swab Covid-19 yang dikirim oleh berbagai rumah sakit di DIY-Jateng, Senin (13/4/2020), di laboratorium BBTKLPP di Jalan Imogiri Timur, Banguntapan, Bantul./JIBI-Bhekti Suryani.
Petugas laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta tengah membongkar, memeriksa dan mendata sampel swab Covid-19 yang dikirim oleh berbagai rumah sakit di DIY-Jateng, Senin (13/4/2020), di laboratorium BBTKLPP di Jalan Imogiri Timur, Banguntapan, Bantul./JIBI-Bhekti Suryani.

Bisnis.com, MANADO - Laboratorium real time Polymerase Chain Reaction (PCR) Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mulai beroperasi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengatakan bahwa laboratorium PCR untuk Covid-19 itu sudah mulai melakukan pengujian sampel swab pada Minggu (3/5/2020). Ada sekitar 80 sampel yang dikirim Dinas Kesehatan Sulut untuk diperiksa di BTKLPP Manado.

"Laboratorium PCR ada berbagai tantangan dan kendala. Tapi tadi sudah coba running untuk pemeriksaan PCR. Mereka mengupayakan sudah ada hasil hari ini. Hanya belum ada laporan berapa sampel yang di-running," kata Steaven, Minggu malam (3/5/2020).

Steaven berujar kapasitas PCR laboratorium BTKLPP Manado itu rata-rata sekitar 90 sampel untuk sekali running. Jika beroperasi selama 1x24 jam, kapasitas pemeriksaan laboratorium bisa mencapai 180 sampel per hari.

Dengan beroperasinya laboratorium PCR ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan diagnosa dan kecepatan penentuan status pasien dalam pengawasan (PDP) di Sulut. Sehingga tenaga medis dapat segera memberikan penanganan yang tepat bagi PDP, baik yang meninggal maupun yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut.

"Pertukaran pasien di ruang isolasi juga bisa menjadi lebih cepat sehingga kapasitas ruang isolasi bisa kami pertahankan di level medium, tidak sampai terisi penuh," kata Steaven.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper