Pupuk NPK Pelangi Tingkatkan Kualitas Aglaonema

Selama ini, Olla menggantungkan pada pupuk kandang untuk membantu tanaman mendapatkan unsur hara di tanah. Setelah beberapa lama mencoba mengatasi persoalan warna tentang daun aglaonema yang kusam, Olla akhirnya menambahkan NPK Pelangi 16-16-16 produksi Pupuk Kaltim dalam perawatan aglaonemanya.
Penjual bunga di Kaskasen Kota Tomohon, Tanta Olla, tengah merawat bunga menggunakan pupuk NPK Pelangi 16-16-16 produksi Pupuk Kaltim. / Istimewa-Pupuk Kaltim
Penjual bunga di Kaskasen Kota Tomohon, Tanta Olla, tengah merawat bunga menggunakan pupuk NPK Pelangi 16-16-16 produksi Pupuk Kaltim. / Istimewa-Pupuk Kaltim

Bisnis.com, TOMOHON -- Bagi penyuka tanaman hias, aglaonema menjadi salah satu pilihan yang menarik karena memiliki paduan warna hijau terang-hijau gelap, krem-hijau dan hijau-merah. Tanaman yang masuk dalam famili Araceae ini dianggap menjadi tanaman yang membawa keberuntungan selama bertahun-tahun di Asia. Sayangnya, ketika berada di tempat bersuhu dingin seperti Tomohon, Sulawesi Utara, warna daunnya menjadi kusam.

Sebagai penjual bunga yang keluarganya sudah turun temurun menjalankan bisnis ini, Olla Nora Palitbokong pun berpikir keras. Selama ini, dia menggantungkan pada pupuk kandang untuk membantu tanaman mendapatkan unsur hara di tanah. Setelah beberapa lama mencoba mengatasi persoalan warna tentang daun aglaonema yang kusam, Olla akhirnya menambahkan NPK Pelangi 16-16-16 produksi Pupuk Kaltim dalam perawatan aglaonemanya.

“Ini bisa dilihat sendiri, kalau aglaonema warnanya langsung muncul. Biasanya aglaonema di daerah dingin warnanya enggak seperti ini. Di daerah dingin, pertumbuhannya bagus tapi warnanya agak kusam. Kalau ini bisa dilihat sendiri, kalau pakai NPK Pelangi dia kelihatan warnanya,” katanya.

Penjualan aglaonema diakuinya cukup baik karena harganya yang masih bagus, mulai dari Rp200 ribu hingga Rp1 juta. Harga ini menurutnya lebih baik dibandingkan dengan Pulau Jawa yang berada di bawah harga tersebut. Tak hanya itu, Olla juga menggunakan NPK Pelangi 16-16-16 sebagai tambahan pupuk kandang dan sekam padi untuk pembibitan.

“Penjualan ikut terdorong dengan omzet senilai Rp15 juta hingga Rp20 juta per bulan. Selain jualan, kami juga ada renovasi taman untuk pribadi maupun instansi-instansi,” jelasnya. 

Kelurahan Kaskasen, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, memang terkenal dengan penjual bunga. Olla sudah menjalankan bisnis sebagai penjual bunga selama 20 tahun. Tak hanya aglaonema, aplikasi NPK Pelangi 16-16-16 produksi Pupuk Kaltim juga Olla lakukan untuk tanaman bunga lainnya sesuai dengan kondisi tanaman. Dia mencontohkan mawar yang memiliki batang lebih keras dan cepat tumbuh, dia memberikan pupuk NPK Pelangi dengan dosis lebih banyak.

“Kalau jenisnya palem beda lagi, yang bunga-bunga keras. Itu banyak kita gunakan NPK Pelangi. Apalagi bougenvill, setiap 2 minggu kami kasih NPK Pelangi. Kalau sudah mulai rontok, langsung kita kasih, itu langsung cepat muncul lagi bunganya. Padahal dia itu kan maunya di daerah panas,” jelas Olla.

Menurut Olla, pembeli kadang bertanya mengapa warnanya bisa cerah dan indah. “Ya saya bilang kalau menggunakan NPK Pelangi. Kadang mereka minta, kami beri sedikit,” jelasnya. Olla menyebutkan dalam sebulan bisa menghabiskan lima kilogram pupuk hanya untuk perawatan. Sedangkan untuk pembibitan, jumlahnya bisa lebih banyak lagi.

Festival Bunga Tomohon diakuinya juga turut memperkenalkan sekaligus meningkatkan penghasilan sebagai penjual sekaligus petani bunga. Lokasi kios di tepi jalan membuat calon konsumen dari Ternate, Ambon, Papua, hingga Jawa, dengan mudah mendatangi kiosnya. “Penjualan meningkat lebih dari 20%. Karena itu, saya berencana tetap di sini karena orang tahunya kalau cari bunga ya di Kaskasen, Tomohon,” terangnya.

Pupuk NPK Pelangi Tingkatkan Kualitas Aglaonema

Superintendent Kantor Pemasaran Pupuk Kaltim wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara, Istadi, memaparkan bahwa NPK Pelangi saat ini sangat gencar dipromosikan langsung ke pasar-pasar tradisional tempat para petani berkumpul. “Kami bersama staf dan tenaga pemasar kami rutin menggelar grebek pasar dengan mengajak pihak distributor dalam mempromosikan brand NPK Pelangi, Urea Daun Buah, Pupuk Hayati Ecofert, serta Biodex dan Biotara,” kata Istadi.

Lebih lanjut Istadi mengatakan, di pasar ini mereka mensosialisasikan dan menjual langsung ke para pembeli yang ternyata banyak dari kalangan petani dan tak jarang juga petani bunga. Mereka pun menyesuaikan dengan kebutuhan dan komoditas pasar di sini. “Dosis yang kami anjurkan untuk bunga yaitu sebanyak setengah sendok makan per pohon bunga untuk satu bulan,” terang Istadi.

Senada dengan Istadi, Staf Pemasaran, Deny Indra Pratama menyatakan bahwa faktor kemasan sangat penting bagi konsumen yang datang kios. “Setelah melakukan wawancara dengan kios-kios maupun ke petani yang ditemui, diperoleh insight bahwa faktor kemasan benar-benar sangat penting bagi konsumen,” kata Deny.

Hal ini lah yang menjadi dasar Pupuk Kaltim untuk mengadakan NPK Pelangi dalam kemasan 5kg yang cantik dan eksklusif, sehingga petani yakin bahwa isi di dalamnya memang premium quality dan merepresentasikan award-award nasional dan internasional yang diraih Pupuk Kaltim.

Saat ini, penjualan kemasan retail laris manis diminati petani hortikultura, termasuk ke petani bunga seperti Olla. Pupuk Kaltim berharap petani membuktikan kualitas produk Pupuk Kaltim di kemasan retail. “Semoga petani semakin yakin dalam memutuskan pembelian di kemasan 20kg dan 50kg agar produktivitas dan pendapatan petani jauh meningkat,” jelas Deny.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Terpopuler

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler