Bisnis.com, TOMOHON - Pemerintah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, memperkuat Tomohon Smart City dengan menggandeng aplikasi Qlue untuk meningkatkan layanan publik, memahami potensi wilayah, memantau kinerja aparatur pemerintah, membangun koordinasi antar sektor, serta merumuskan kebijakan strategis.
Peresmian dilakukan di Tomohon Anugerah Hall, Kota Tomohon, Kamis (20/2/2020). Kegiatan itu dihadiri oleh Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman, Wakil Wali Kota Tomohon Syerly Adelyn Sompotan, dan Chief Commercial Officer (CCO) dan Chief Operations Officer (COO) PT Qlue Performa Indonesia Maya Arvini.
Wali Kota Tomohon Jimmy Feidie Eman menjelaskan bahwa Tomohon beberapa tahun lalu telah dipilih oleh pemerintah pusat untuk dibina menjadi smart city atau kota cerdas. Menurutnya, kehadiran aplikasi Qlue melengkapi layanan smart city melalui aplikasi yang disediakan.
“Teknologi ini tentunya bisa mempermudah sistem informasi dan sebagainya bisa sampai ke masyarakat agar tim respons dari pemerintah bisa menjawab kebutuhan dan keluhan dari masyarakat,” ujarnya di Tomohon, Kamis (20/2/2020).
Dia menyebut dashboard qlue juga mampu mengumpulkan, menganalisis, mengintegrasikan berbagai data seperti laporan warga, wilayah administrasi, klinik dan pelayanan kesehatan, sekolah dan pendidikan, tempat ibadah, kantor pemerintahan, jumlah pendudukan. Data yang dihimpun dapat digunakan oleh pemimpin daerah untuk merumuskan kebijakan strategis.
Di sisi pelayanan publik, Jimmy menjelaskan bahwa kehadiran aplikasi Qlue dapat memangkas birokrasi. Pasalnya, masyarakat menyampaikan langsung keluhan melalui layanan tersebut.
Beberapa keluhan yang dapat disampaikan oleh masyarakat antara lain sampah, banjir, sanitasi, kebakaran, pelanggaran lalu lintas, parkir liar, tuna wisma, serta iklan liar. Laporan yang disampaikan akan masuk ke aplikasi QlueWork yang digunakan oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Dia mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon ingin membangun konsep pemerintahan yang akuntabel dan transparan dalam pilar smart government. Hal itu menurutnya sejalan dengan misi e-government, mengubah wajah kota, akselerasi pembangunan, serta smart city (EMAS).
“Kami bermitra dengan Qlue sebagai perusahaan penyedia ekosistem smart city yang bisa membantu dalam mewujudkan misi tersebut dengan berbagai solusi smart city mulai dari aplikasi pelaporan warga QlueApp, aplikasi manajemen tenaga kerja QlueWork, dan dashboard terintegrasi dalam QlueDashboard,” jelasnya.
CCO & COO Qlue Performa Indonesia Maya Arvini menjelaskan bahwa Tomohon menjadi kota pertama yang meluncurkan aplikasi Qlue pada 2020. Dengan demikian, wilayah itu masuk ke dalam daftar 23 kota yang telah mengimplementasikan layanan tersebut.
Maya menjelaskan bahwa pengembangan dan implementasi dari smart city tidaklah mudah. Pasalnya, terkadang sistem yang diimplementasikan tidak berjalan dengan baik.
Dia menyebut peran dari pemimpin daerah memegang peranan penting. Hal itu terkait tindak lanjut laporan yang masuk melalui aplikasi Qlue.
“Biasanya yang akan dipertanyakan oleh warga kota yang melapor yakni bagaimana tindak lanjutnya. Melalui aplikasi Qlue, masyarakat bisa melihat tindak lanjut dari laporannya misalkan sampah, iklan liar, parkir liar, dan potensi banjir,” tuturnya.
Maya mengungkapkan aplikasi Qlue sudah tersambung ke sembilan dinas terkait Kota Tomohon. Dengan demikian, ketika laporan masuk dapat segera ditindaklanjuti.
“Kami berharap pengembangan dan kolaborasi tindak sampai di sini. Qlue sendiri aktif dan memilik solusi utama yang bersifat artificial intelligence [AI] dan Internet of Things [IoT],” paparnya.