Bisnis.com, BITUNG— Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menggelar apel siaga pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung, Kota Bitung, Sulawesi Utara, Senin (17/2/2020).
Dalam kesempatan itu, Edhy mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan sedikit memodifikasi kebijakan ke depan. Salah satu yang digambarkan yakni penanganan nelayan.
Dia menggambarkan mengurus nelayan seperti anak sendiri. Artinya, poin yang diutamakan adalah pembinaan.
“Manakala mereka ada salah, pertama kali yang harus dilakukan adalah pembinaan jangan penghukuman,” ujarnya, Senin (17/2/2020).
Edhy menekankan agar nelayan diajarkan untuk menjadi pelaut yang benar. Dengan demikian, mereka dapat mengelola laut dengan baik.
“Saya ingin menegaskan kembali pesan ini,” jelasnya.
Salanjutnya, Edhy mengatakan pentingnya koordinasi dengan pemangku kepentingan di tengah laut. Menurutnya, laut bukan hanya milik KKP tetapi seluruh masyarakat Indonesia.
Dia meminta kepada jajarannya untuk tidak segan-segan melakukan koordinasi dengan pihak lain seperti Angkatan Laut (AL), Kepolisian Perairan, dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
“Bagaimana bersama-sama bisa mengamankan laut. Kebersamaan akan menjaga dari pencuri-pencuri asing yang ingin bermain-bermain di laut Indonesia,” tuturnya.
Di depan jajaran aparat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Bitung, Edhy berpesan untuk bersikap baik terhadap nelayan Indonesia. Namun, pihaknya mengingatkan agar menindak tegas pencuri ikan.
“Tidak boleh baik sama pencuri ikan dari negara mana saja,” imbuhnya.