Bisnis.com, MANADO — Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Steven Kandouw mengatakan sebanyak 35 investor siap berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
"Potensi kawasan ini (KEK Bitung) sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," sebut Wagub Steven Kandow ketika menerima kunjungan Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI di Manado, Jumat (14/1/2020).
Meskipun memiliki potensi besar, sebut Wagub, KEK Bitung juga memiliki kendala berkaitan dengan penyelesaian pembebasan lahan.
"Kendala terbesar adalah pembebasan lahan yang sepenuhnya belum selesai. Selain itu, permasalahan regulasi yang masih cukup menghambat, seperti perizinan ekspor yang sepenuhnya masih menjadi kewenangan pusat, serta tidak kalah pentingnya kepastian hukum,” ujarnya.
Wagub berharap kendala-kendala yang ditemui terkait KEK Bitung ini bisa diperjuangkan alat kelengkapan DPR-RI ke pemerintah pusat.
Sementara itu ketua tim rombongan Banggar DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menjelaskan KEK Bitung sudah direncanakan sejak tahun 2014.
"Kedatangan Banggar DPR RI untuk melaksanakan fungsi, tugas, dan pengawasan bagaimana realisasi pembangunan KEK Bitung," ujarnya.
Karenanya, menurut Ibas, sebutan akrab Edhie Baskoro Yudhoyono, Banggar DPR RI akan mengambil sikap mendorong solusi yang tepat dan bersinergi dengan seluruh stakekholder agar pembangunan KEK Bitung bisa terlaksana dengan target meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Seperti sektor UMKM dan industri perikanan, jangan sampai industri perikanan andalkan impor, karena negara Indonesia kaya sekali hasil laut, harus didorong hasil tangkapan ikan di Sulut bisa diekspor dan dikonsumsi masyarakat Sulut” kata Ibas.
Kunker tersebut dihadiri anggota DPR RI Adriana Dondokambey (PDIP), Moreno (Gerindra), Cucun Ahmad Syamsurual (PKB), IGN Kesuma Kelakan (PDIP), Effendy Sianipar (PDIP), Dave Akbarshah Fikarno (Golkar), Katherine Oendoen (Gerindra), Ahmad Sahroni (Nasdem), Yanuar Prihatin (PKB), Bertu Merlas (PKB), Vera Febyanthy (Demokrat) dan Chaerul Anwar (PKS) dan Sekdaprov Sulut Edwin Silangen.