Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Makassar Jajaki Akuisisi Kawasan Industri Bantaeng

Kiba dibangun sejak Nurdin Abdullah menjabat Bupati Bantaeng.
Plt Direktur PT Kima Muhammad Mahmud menjelaskan konsep pengembangan Kiba di hadapan Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah dan Bupati Bantaeng Dr Ilham Syah Azikin, di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Senin,(20/1)./Humas Pemprov Sulsel
Plt Direktur PT Kima Muhammad Mahmud menjelaskan konsep pengembangan Kiba di hadapan Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah dan Bupati Bantaeng Dr Ilham Syah Azikin, di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Senin,(20/1)./Humas Pemprov Sulsel

Bisnis.com, MAKASSAR - Manajemen Kawasan Industri Makassar (Kima) menjajaki kemungkinan untuk mengambilalih penanganan Kawasan Industri Bantaeng (Kiba) yang selama ini ditangani Perusahaan Daerah (Perusda) Bantaeng.

"Kiba akan didesain untuk menjadi kawasan industri modern dengan konsep industri terpadu. Ada industri dan ada juga kawasan untuk rekreasi," kata Plt Direktur PT Kima, Muhammad Mahmud saat memaparkan konsep pengembangan Kiba di hadapan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Bupati Bantaeng Ilham Syah Azikin, di Kantor Gubernur Sulsel di Makassar, Senin (20/1/2020).

Kiba dibangun sejak Nurdin Abdullah menjabat Bupati Bantaeng. Menurut Nurdin, pihaknya akan mendukung sepenuhnya pengembangan Kiba.

"Tugas saya membackup dengan kebijakan. Saya minta Bupati melakukan pembebasan lahan. Kima siapkan modal," jelasnya.

Jualan Kiba, menurut Nurdin Abdullah, harga tanah yang masih murah. "Kima nggak bisa lagi berkembang di Makassar karena harga tanah sudah sangat mahal," katanya.

Harga lahan di Bantaeng masih kisaran Rp100 ribu per meter persegi. Sementara harga tanah di Makassar jutaan rupiah per meter persegi.

Menurut Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin, Pemkab menyiapkan lahan untuk Kiba sekitar 3.186 hektare. Dari jumlah 340 hektare yang sudah dibebaskan, termasuk lokasi untuk industri smelter yang sudah jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper