Bisnis.com, MAKASSAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan mencatat terdapat enam daerah yang mengalami banjir akibat hujan deras yang terus mengguyur sejak awal Januari 2020 hingga Minggu (12/1/2020).
Banjir tersebut bahkan menelan dua korban jiwa masing-masing berasal dari Kabupaten Soppeng dan Barru.
Selain Soppeng dan Barru, keempat daerah lain yang juga mengalami banjir di antaranya Kabupaten Maros, Sidrap, Pinrang, dan Kota Parepare. Setelah banjir, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah meninjau sejumlah titik lokasi pada Senin (13/1/2020).
Kepada pemerintah daerah setempat, Nurdin meminta agar segera dilakukan pendataan terhadap warga dan kerusakan infrastruktur yang terjadi akibat banjir. Nurdin berjanji segera menangani segala permasalahan di daerah tersampak.
"Kita sudah menyiapkan bantuan berupa dana kontingensi darurat bencana dan juga akan diberikan melalui bantuan keuangan daerah untuk infrastruktur yang rusak," ungkap Nurdin.
Khusus untuk fasilitas pemerintah seperti jembatan gantung, pasar dan sebagainya, akan dibantu melalui keuangan daerah sehingga masyarakat bisa beraktivitas normal.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sulsel Rudy Djamaluddin mengemukakan kerusakan akibat bencana menjadi tanggung jawab bersama.
Persoalan infrastruktur, PUPR akan melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Pompengan, termasuk apa yang menjadi kewenangannya, misalnya aliran sungai.
"Kewenangan kita akan kita tindaklanjuti. Sudah ada beberapa catatan Pak Gubernur menginstruksikan untuk ditindaklanjuti. Seperti di Barru, ada jembatan penyebrangan yang hanyut. Itu akan kita redesain," ucapnya.
Pemprov telah berkoordinasi dengan pihak daerah untuk menugaskan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah masing-masing ke Pemprov melakukan koordinasi untuk pencairan. Apalagi Sulsel telah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk tanggap bencana.