Bisnis.com, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulsel menargetkan produksi udang windu sebanyak 6.000 ton per tahun.
Apalagi komoditas perikanan tersebut terus dikembangkan di beberapa daerah di Sulsel. Kabupaten Pinrang misalnya, daerah ini memiliki potensi budidaya udang windu yang besar, sekitar 15.026,20 hektare.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Sulkaf S Latief menyatakan jumlah tersebut tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Suppa, Lanrisang, Mattiro sompe, Cempa, Duampanua dan Kecamatan Lembang. Pinrang merupakan daerah yang menempati urutan teratas produksi terbanyak.
"Meski secara keseluruhan produksi udang windu Sulsel beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Ke depan kita mulai targetkan produksi 6.000 ton per tahun," ungkap Sulkaf, Rabu (4/12/2019).
Ia menyebut, pada 26 Desember mendatang, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdulah akan melakukan panen udang windu di Kabupaten Pinrang. Diharapkan melalui panen tersebut, produksi udang windu per Desember 2019 bisa memenuhi target produksi.
Tenaga Ahli Gubernur Bidang Prikanan Budidaya, Prof Hattah Fattah mengaku optimistis akan target tersebut. Ia menjelaskan, Pinrang selain memiliki potensi wilayah yang luas juga didukung oleh adanya pakan alami Phronima yang telah ditemukan dan dikembangkan sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga
"Phromina itu sejenis udang renik yang hidup di dasar tambak yang pertama kali ditemukan di Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, karenanya lebih dikenal dengan sebutan Phronima Suppa," jelas Hattah.
Dengan adanya pakan alami jenis Phronima Suppa, Pinrang bisa menjadi bagian elementer dari konsistensi pengembangan udang windu. Apalagi jenis udang tersebut, berpotensi diaplikasikan tidak hanya pada tambak tetapi pada panti pembenihan (hatchery) dan pentokolan udang windu.