Bisnis.com, MANADO — Tingkat pengangguran terbuka di Kota Manado, Sulawesi Utara, meningkat berdasarkan data Badan Pusat Statistik per Agustus 2019.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara merilis data Keadaan Ketenagakerjaan Bumi Nyiur Melambai per Agustus 2019 pada, Selasa (5/11/2019). Tercatat, jumlah angkatan kerja di wilayah itu sebanyak 1,21 juta orang.
Dari situ, jumlah penduduk yang bekerja tercatat sebanyak 1,13 juta orang. Sisanya atau 75.485 orang angkatan kerja berstatus pengangguran.
Untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja, BPS menggunakan indikator tingkat pengangguran terbuka (TPT). Jumlah TPT di Sulut sebesar 6,25% per Agustus 2019 atau turun 0,61 poin dari periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan kabupaten atau kota, TPT Sulut mengalami penurunan dalam setahun terakhir. Namun, terdapat berapa kabupaten atau kota yang mengalami kenaikan TPT dari Agustus 2018 dibandingkan dengan Agustus 2019.
Kabupaten atau kota yang mengalami kenaikan TPT secara year on year (yoy) yakni Bolaang Mongondo 0,81 poin menjadi 4,39%, Kepulauan Sangihe 0,47 poin menjadi 4,18%, Kepulauan Talaud 0,58 poin menjadi 2,81%, Bolaang Mongondow Selatan 0,25 poin menjadi 4,79%, Kotamobagu 0,09 poin menjadi 5,82%, dan Manado 0,08 poin 10,46%.
Kepala BPS Sulut Ateng Hartono mengungkapkan daerah perkotaan di Bumi Nyiur Melambai memiliki jumlah pengangguran relatif lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan atau kabupaten kota. Manado menjadi daerah dengan TPT tertinggi.
“[TPT Manado] 10,46% dari penduduk angkatan kerja di Manado kemudian disusul Bitung 9,80%, dan Tomohon 7,75%. Itu tiga daerah yang penganggurannya tinggi,” jelasnya.
Ateng menjelaskan bahwa pengangguran di tiga wilayah itu terbilang tinggi. Di Kota Manado misalnya, jumlah penduduk atau masyarakat yang masuk ke dalam kategori TPT sebanyak 21.928 orang.