Bisnis.com, KALAMA, Sangihe — Kas keliling Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara memberikan layanan penukaran uang di Pulau Kalama, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Selasa (15/10/2019).
Pulau Kalama menjadi lokasi layanan terakhir yang disambangi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dalam program layanan kas keliling ke wilayah terluar, terdepan, dan terpencil (3T) yang berlangsung sejak 8 Oktober 2019.
Sebelumnya, rombongan telah melakukan kegiatan sejenis di Pulau Salibabu, Pulau Kakorotan, Pulau Marampit, Pulau Miangas, Pulau Marore, dan Pulau Kawaluso.
Dalam kegiatan itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut berkolaborasi dengan TNI AL. Rombongan diangkut dengan menggunakan kapal perang KRI Sultan Nuku.
Sekitar pukul 15.00 WITA, rombongan tim Bank Indonesia dan TNI AL tiba di Pulau Kalama. Kondisi dermaga yang kurang memadai membuat rombongan dan logistik harus menyambung perjalanan dengan perahu sekoci.
Baca Juga
Masyarakat menukarkan uang rusak atau tidak layak edar serta pecahan logam dari masyarakat Pulau Kalama, Selasa (15/10/2019)./Bisnis-Nurhadi Pratomo
Kepala Unit Sistem Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Suwandy mengatakan tim kas keliling menjemput bola untuk mengambil uang rusak atau tidak layak edar di wilayah 3T. Uang rupiah yang diterima dari masyarakat kemudian ditukarkan dengan cetakan baru.
“Jadi uang masyarakat ditukarkan dengan uang bagus dan baru,” jelasnya, Selasa (15/10/2019).
Selain penukaran uang, masyarakat Pulau Kalama juga mendapatkan sosialisasi dari tim Bank Indonesia. Hal itu menyangkut ciri-ciri keaslian uang rupiah dan kebanksentralan.
Selain itu, masyarakat juga mendapatkan program sosial Bank Indonesia. Bantuan yang diberikan di antaranya genset, buku-buku, obat-obatan, serta alat musik.
Adapun, rombongan juga memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Pulau Kalama. Program tersebut didukung oleh TNI AL.
Layanan kesehatan gratis yang diberikan oleh TNI AL kepada masyarakat di Pulau Kalama, Selasa (15/10/2019)./Bisnis-Nurhadi Pratomo
Sementara itu, Kepala Desa Kalama, Kecamatan Tatoareng, Arnice Lahope menyambut positif program yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia. Lewat kegiatan itu, masyarakat dapat menukar uang rupiah pecahan logam.
“Uang receh [logam] bisa ditukar dengan uang kertas sehingga bisa terpakai,” tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa uang rupiah pecahan logam sudah tidak digunakan oleh masyarakat di Pulau Kalama. Pasalnya, harga barang paling murah senilai Rp1.000.
“Untuk Rp1.000 pakai uang kertas,” imbuhnya.
Apabila ingin menggunakan uang logam, lanjut dia, masyarakat dapat membawanya ke Manado atau Pulau Tahuna. Pasalnya, pecahan logam masih dapat digunakan di dua lokasi tersebut.
Untuk mendapatkan akses perbankan, penduduk di Pulau Kalama juga harus menempuh setidaknya ke dua lokasi yang sama. Saat ini, belum ada layanan perbankan di wilayah tersebut.
Arnice mengungkapkan saat ini jumlah penduduk di Desa Kalama sebanyak 1.227 orang. Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani dan nelayan.
“Hasil pertanian seperti kelapa, cengkeh, dan pala di jual sendiri oleh masyarakat ke Tamako atau ke sesama warga Pulau Kalama yang membutuhkan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, masyarakat Pulau Kalama juga menikmati layanan kesehatan gratis yang diberikan oleh TNI AL. Penduduk setempat pun memanfaatkan momentum itu untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka.
Saat ini, Pulau Kalama hanya memiliki fasilitas kesehatan puskesmas. Untuk kondisi darurat, masyarakat memiliki perahu ambulans untuk mengantar pasien ke pulau terdekat dengan layanan kesehatan yang lebih lengkap.
Suasana masyarakat Pulau Kalama, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara mendengarkan sosialisasi yang disampaikan oleh Bank Indonesia, Selasa (15/10/2019)./Bisnis-Nurhadi Pratomo