Bisnis.com, MAKASSAR -- Pengerjaan konstruksi proyek Tol Layang Pettarani saat ini sudah mencapai 32,5%. Untuk memaksimalkan pengerjaan konstruksi, PT Wika Beton akan melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di flyover dan jalur bawah flyover Jalan Urip Sumoharjo.
Hal itu dilakukan agar pengguna jalan tidak terganggu dengan pengerjaan yang dilakukan tepat berada di atas jalan flyover.
Deputy Manager Project PT Wika Beton Emmy Yanuar menjelaskan untuk keamanan masyarakat pengguna jalan maupun para pekerja proyek, jalur tersebut akan ditutup selama lima hari.
"Kami akan melakukan pengangkatan box grider. Jadi, akan ada pengalihan jalan. Di antaranya dialihkan ke arah Jalan AP Pettarani dan mengambil sedikit jalur Jalan Tol Reformasi," ungkap Emmy, Selasa (8/10/2019).
Rekayasa lalin dengan melakukan penutupan jalur flyover dan jalur bawah flyover akan dilakukan mulai Jumat hingga Selasa (11-15/10).
Masyarakat diminta untuk tidak khawatir sebab, pihak Wika Beton akan memasang papan bicara untuk mengarahkan para pengendara. Papan bicara tersebut akan memberikan arahan jalur pengalihan yang bisa dilalui.
Emmy mengaku optimistis bahwa proyek tersebut bisa rampung sesuai target pada Juli 2020. Apalagi tol layang ini disebut-sebut akan menjadi ikon baru Kota Makassar.
Hal ini merupakan tol layang pertama yang menghubungkan Jalan Tol Reformasi-Jalan Urip Sumoharjo-Jalan AP Pettarani-Jalan Sultan Alauddin.
Adapun pembangunan tol layang ini mulai dikerjakan pada April 2018 lalu.
Secara rinci, Emmy memaparkan progres pengerjaan Tol Layang Pettarani di antaranya betonisasi yang sudah rampung 100%, substructure 70%, dan upper structure yang masih 10%.
"Karena itu kami harap dukungan dari para stakeholder. Juga mohon maaf kepada masyarakat yang selama ini perjalanannya terganggu. Insyaallah tidak lama laginkita akan menikmati jalur Tol Layang Pettarani" ungkap Emmy.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan tol layang tersbut dihadirkan guna mengurai kemacetan yang kerap kali terjadi di Jalan Urip Sumoharjo maupun Jalan AP Pettarani.
Kedua jalur itu dinilai tak mampu lagi membendung volume kendaraan yang terus mengalami peningkatan. Apalagi di waktu-waktu tertentu.
"Tol Layang Pettarani Insyaallah akan mempercepat lalu lintas kendaraan menuju Kabupaten Maros dan Gowa. Kita semua berharap agar proyek ini bisa rampung sesuai target," kata Nurdin.