Bisnis.com, JENEPONTO — Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo II di Kabupaten Jeneponto rencananya bakal dilanjutkan pada 2023 mendatang. Proyek yang akan kembali dibangun oleh Vena Energy itu dimaksimalkan dengan menambah wind turbine baru di sejumlah titik di Kampung Lengke-lengkese, Kecamatan Binamu.
Country Head Vena Energy Arisudono Soerono menyatakan, pembangunan PLTB Tolo II masih dengan kapasitas yang sama dengan PLTB Tolo I yakni 72 MW. Saat ini pihaknya masih menunggu kesiapan dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN untuk fase kedua PLTB Tolo.
"Dari sisi fisik kami (Vena Energy) sudah siap. Selanjutnya akan menggunakan tower yang lebih besar. Kalau sesuai COD kita akan mulai 2023 mendatang," kata Arisudono, Jumat (6/9/2019).
Rencana pembangunan PLTB Tolo II merupakan upaya pemerintah untuk menggenjot pembangunan pembangkit Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Apalagi PLTB Tolo I mulai beroperasi secara maksimal. Sulawesi Selatan kata Arisudono memang memiliki potensi yang besar untuk membangun PLTB.
PLTB Tolo sendiri merupakan pembangkit EBT yang masuk dalam sistem kelistrikan Sulawesi bagian selatan (Sulbagsel). Dengan total daya mampu sistem Sulbagsel mencapai 1.499 MW. Sistem ini memiliki beban puncak sebesar 1.165 MW dengan cadangan daya yang dimiliki mencapai 334 MW.
"PLTB Tolo I sudah kita bangun semua, sesuai PPA nya dengan total investasi USD 160 juta. Untuk PLTB Tolo II masih akan kami tinjau lagi," kata Arisudono.
Baca Juga
Saat ini untum PLTB Tolo I memiliki 20 wind turbine, dengan tinggi tower 133 meter, dan panjang bilah atau baling-baling mencapai 64 m, masing-masing turbin mampu mengalirkan listrik sebesar 3,6 MW dengan Capacity Factor (CF) kumulatif yakni sebesar 30% lebih. Adapun total kWh produksi yang telah dihasilkan PLTB Tolo sejak Desember 2018 hingga Agustus 2019 sebesar 142.86 MWh.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) Kementerian ESDM Rida Mulyana menyatakan, PLTB Tolo merupakan bagian dari proyek percepatan pembangunan pembangkit 35.000 MW. Proyek ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk dapat mencapai target bauran energi nasional 23 % dari EBT pada 2025.
"PLTB ini merupakan kebanggaan masyarakat Sulsel. Diharapkan kedepannya ada lagi green energy serta smart grid energy di Sulsel," kata Rida saat meninjau PLTB Tolo Jeneponto.
Sejauh ini kata dia, PLTB Tolo belum menemui kendala berarti. Apalagi saat ini di Jeneponto masih mengalami musim kemarau dengan kondisi kecepatan angin yang stabil. Rencananya, PLTB yang mulai dibangun sejak 2016 ini bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. (k36)