Bisnis.com, PALU - Sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah saat ini memasuki musim panas sehingga perlu mendapat perhatian masyarakat, kata pejabat berwenang dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) setempat, Affan Nugraha.
"Secara umum semua wilayah Sulteng beberapa hari ke depan ini akan memasuki musim kering, tetapi khusus beberapa daerah yang memiliki karakteristik, tetap ada sedikit hujan, namun skalanya kecil-kecil dan terjadi pada siang dan malam hari, " katanya di Palu, Senin (8/7/2019).
Karena sekarang sudah memasuki musim panas, kata dia, maka yang perlu diwaspadai adalah kebakaran, termasuk kebakaran rumah dan hutan.
Masyarakat perlu berhati-hati dengan tidak membakar lahan kebun, atau membuang puntung rokok atau meninggalkan kompor sedang menyala, karena hal itu bisa menyebabkan terjadinya kebakaran.
Sementara di musim panas, kata dia, hendaknya dapat dimanfaatkan dengan maksimal bagi kontraktor atau perusahaan yang mengerjakan pembangunan, termasuk perbaikan irigasi dan juga pekerjaan jalan, seperti di kawasan Kebun Kopi yang berada di ruas jalan nasional dan Trans Sulawesi poros Taweli-Toboli yang sedang dalam kegiatan pelebaran jalan.
Kondisi cuaca seperti sekarang ini, kata Affan sangat mendukung untuk pekerjaan pembangunan, termasuk prasana jalan.
Baca Juga
Ny Marlin, salah seorang warga Kota Palu membenarkan suhu udara dalam beberapa hari terakhir ini cukup panas membuat sebagian orang lebih memilih untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Dia mengaku panas tidak hanya pada waktu siang hari, tetapi juga malam terasa hawanya cukup panas. Apalagi pada siang hari. Kondisi cuaca seperti ini baru berlangsung sepekan terakhir ini.
Informasi dari BMKG setempat, wilayah Sulteng selama medio Juli sampai beberapa bulan ke depan ini masih akan dilanda musim panas.