Bisnis.com, MANADO—Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaraan (DJPb) dan Pemerintah Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk memaksimalkan serapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2019.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan bahwa salah satu bentuk komitmen tersebut adalah dengan membentuk Tim Koordinator Percepatan Penyaluran Dana DAK. Tim tersebut akan di disahkan melalui surat keputusan dari Gubernur dan akan dipimpin oleh Wakil Gubernur.
“Saya akan bentuk tim koordinator untuk percepatan yang dipimpin oleh pak Wagub. Ibu Kanwil juga setuju akan mengirim beberapa SDM-nya dari sini menjadi pendamping tim,” jelasnya dikutip dari siaran pers, Kamis (23/5/2019).
Alokasi DAK Fisik untuk Pemprov Gorontalo pada tahun ini mencapai Rp110,2 miliar. Dana tersebut, terbagi ke dalam Rp1,03 miliar untuk DAK Afirmatif, Rp47,65 miliar DAK Penugasan, dan Rp61,54 miliar DAK Reguler.
Adapun, secara total dengan jumlah DAK untuk masing-masing kabupaten/kota di Gorontalo, DAK Fisik se-Gorontalo pada tahun ini mencapai angka Rp841,84 miliar.
“Kamiingin DAK ada percepatan penyerapan. Ini akan berpengaruh pada penyaluran DAK tahun depan. Jika DAK provinsi, kabupaten, kota tidak maksimal itu akan berpengaruh alokasi dari pusat. Kami dikira tidak butuh dana DAK padahal banyak hal yang perlu dibiayai,” tuturnya.
Baca Juga
Sementara itu, Kepala Kanwil DJPb Gorontalo Fahma Sari Fatma menjelaskan bahwa pencaiaran dana DAK Fisik 2019 berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pencairan tahun ini mensyaratkan adanya pemeriksaan dan rekomendasi rencana kerja DAK dari Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).
“Kami berharap walaupun bertambah peran dari APIP, tidak memperpanjang rantai [proses serapan anggaran]. Tetapi, hal ini harus membuat kami lebih fokus dan lebih tertata dengan baik,” jelasnya.
Fatma optimis serapan DAK Fisik 2019 di Provinsi Gorontalo bisa mencapai 100%. Selain didukung oleh Gubernur Rusli, menurutnya, koordinasi yang baik lintas sektor juga akan menjembatani proses mencapai target tersebut.