Bisnis.com, MANADO — Sepanjang kuartal I/2019, total ekspor tuna loin ke Jepang melalui salah satu eksportir lokal, yakni CV. Berkat Aidaya, mencapai 11,4 ton.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo Sutrisno menjelaskan, pengiriman tersebut merupakan yang ke-19 kali dilakukan oleh CV. Berkat Adidaya ke Jepang.
“Ini sudah yang ke 19 kalinya. Untuk jumlah sekali pengiriman tergantung permintaan, biasanya berkisar di 500 kilogram sampai 1.000 Kilogram. Namun dengan keterbatasan kuota pengiriman yang diberikan oleh pihak maskapai penerbangan, sampai saat ini masih berkisar 600 Kg,” katanya dikutip dari siaran pers, Minggu (24/3/2019).
Dia mengharapkan setiap Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang ada di Gorontalo dapat meningkatkan kualitas olahannya agar mampu melakukan ekspor, khususnya untuk udang dan tuna.
Selain kedua jenis hasil perikanan tersebut, lanjutnya Gorontalo juga sudah mengekspor beberapa jenis ikan seperti ikan bandeng dan ikan lajang. Namun, hal itu masih dilakukan dalam skala kecil.
“Untuk itulah saya berharap perlunya dukungan sumber daya manusia [SDM] yang terampil dan teladan sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas,” tambahnya
Direktur CV. Berkat Adidaya Adit Rafiq Ahmad mengungkapkan, ketersediaan tuna di Gorontalo cukup melimpah meski tak ada regulasi pembatasan penjualan ikan ke daerah lain.
Dia berharap Pemprov Gorontalo mampu terus meningkatkan produk ekspor dengan menyediakan material pendukung seperti jelly ice yang digunakan untuk ekspor.
Pengiriman paket tuna loin ke Osaka dilakukan melalui pesawat udara dengan rute Gorontalo – Denpasar, Bali–Osaka, Jepang.
Saat ini harga jual Tuna loin di Negeri Sakura berada mencapai sekitar 1300–1500 Yen/kg, sedangkan harga di pasaran lokal hanya Rp80.000/kg.