Bisnis.com, MANADO — Selama Februari 2019, Sulawesi Utara yang diwakili oleh Manado mengalami deflasi sebesar 0,54%, yang dipicu oleh penurunan harga tiket pesawat. Adapun, inflasi secara tahunan yang dicatatkan provinsi itu mencapai 3,31%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Ateng Hartono menjelaskan, deflasi itu terjadi setelah pada bulan sebelumnya mencatatkan inflasi. Hal itu menunjukkan, tingkat inflasi secara umum masih dapat dikendalikan.
“Hal Ini relatif bagus, kalau dibandingkan nasional, Februari relatif bisa dikendalikan. Walaupun demikian, secara tahunan, sapai dengan Februari, inflasi 3,31%, di atas [inflasi] Nasional. Targetnya tahun ini 2,7%, hal ini masih jadi tantangan,” jelasnya di Manado, Jumat (1/3/2019).
Dia menerangkan, selama 3 tahun terakhir inflasi di Sulawesi Utara pada Februari tahun ini merupakam yang terendah. Sepanjang 2017—2018, selalu terjadi inflasi di kawasan tersebut pada bulan kedua setiap tahunnya.
Ateng menjelaskan, deflasi tersebut didorong oleh penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,85%, kelompok pengeluaran transport, komunikasi dan jasa keuangan 1,82%, dan kelompok pengeluaran perumahan, listrik, air, gas, dan bahan bakar 0,05%.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap deflasi Sulawesi Utara adalah angkutan udara sebesar 0,302%. Faktor utama pendorong terjadinya hal itu adalah menurunnya harga tiket pesawat.
Meski demikian, dia menjelaskan bahwa beberapa komoditas lain mengalami inflasi, yakni bahan makanan seperti pisang dan nonmakanan seperti baju kaos. Menurutnya, hal itu harus menjadi perhatian pemerintah dan regulator untuk mengendalikan stabilitas harga.
“Ada warning nonmakanan yang inflasi, baju kaos dan rokok yang perlu diperhatikan. Kesimpulannya, dari komoditas itu kalau dikelompokkan menjadi tujuh, maka ada tiga keompok yang menyumbang deflasi,” jelasnya.
Dia menambahkan, inflasi Sulawesi Utara juga menjadi yang terendah ke-5 di seluruh Indonesia. Selain itu, tingkat stabilitas harga di kawasan tersebut juga masih lebih baik daripada stabilitas harga secara nasional yang mengalami inflasi 2,75% pada Februari.