Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Logistik, Kalla Lines Fokus Operasikan Empat Kapal

Kalla Group semakin memperkuat ekspansinya melalui layanan bisnis logistik. Dengan melakukan rebranding, bisnis logistik pelayaran secara korporasi yang menaungi sub bisnis unit
Presiden Direktur Kalla Group Solihin Jusuf Kalla (kanan) didampingi Corporate Strategic and Development Director Disa R Noviaty menjawab pertanyaan wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Presiden Direktur Kalla Group Solihin Jusuf Kalla (kanan) didampingi Corporate Strategic and Development Director Disa R Noviaty menjawab pertanyaan wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Kalla Group semakin memperkuat ekspansinya melalui layanan bisnis logistik. Dengan melakukan rebranding, bisnis logistik pelayaran secara korporasi yang menaungi sub bisnis unit 

(SBU), Kalla Group mengubah bendera operasi menjadi Kalla Lines. 

Sebelumnya, bisnis logistik Kalla Lines dijalankan oleh dua SBU yakni PT Jelajah Laut Nusantara dan PT Bumi Lintas Tama. Kini keduanya berad di satu bendera operasi yang sama.

Chief Operation Officer (COO) PT Bumi Lintas Tama, Muhammad Naim memaparkan, Kalla Lines kini fokus mengeoperasikan empat kapal yang mengangkut kendaraan. 

"Dengan fokus mengoperasikan keempat kapal pengangkut logistik tersebut, kami ingin memperkuat peran Kalla Lines untuk berkontribusi mengembangkan sektor logistik di Indonesia," ungkap Naim dalam jumpa persnya di Makassar, Kamis (17/1/2018).

Adapun keempat kapal jenis RoRo milik Kalla Lines yang melayani pegangkutan logistik di antaranya KM Rania dengan kapasitas angkutan sebanyak 500 unit mobil, KM Omarrasheed dengan kapasitas 750 unit, dan KM Aishakmila dengan daya angkut sebanyak 700 unit mobil. 

Satu kapal lainnya merupakan kapal jenis tanker yang khusus mengangkut alat berat yaitu KM Shafiyah dengan kapasitas sebesar 1550 Matrix ton. Kapal tersebut diharapkan mampu memenuhi tingginya permintaan logistik melalui lalu lintas laut. 

Dari ketiga kapal pengangkut kendaraan itu kata Naim, rata-rata tingkat keterisiannya mencapai 80-90% dengan rute Jakarta-Makassar. Kalla Lines juga melayani pengangkutan kendaraan berbagai jenis merek dagang. 

"Semua jenis merek dagang kami angkut. Hanya saja untuk komposisinya kami tidak mendata secara khusus," tambah Naim. 

Diterangkan Naim, di 2019 ini pihaknya belum berencana untuk berekspansi dengan menghadirkan kapal baru. Menurutnya, manajemen Kalla Lines juga akan fokus kepada peningkatan pelayanan dan kualitas terhadap pengguna jasa angkutan logistik Kalla Lines. 

Ke depan keempat kapal pengangkut logistik Kalla lines diharap mampu menjawab kebutuhan distributor kendaraan yang kerap kali mendapat masalah dalam pengangkutan melalui jalur laut.

"Sulsel, khususnya Makassar termasuk sebagai kota dengan pertumbuhan pasar otomotif yang cukup tinggi. Kehadiran kapal angkutan kendaraan ini kami harap bisa jadi jawaban untuk mempermudah distribusinya," ungkap Naim. 

Chief Executive Officer (CEO) Kalla Otomotif, Transportasi, dan Logistik, Haryadi Kaimudin menerangkan Kalla Lines saat ini tidak hanya terbatas pada transportasi logistik laut saja, tetapi juga mulai mengintegrasikan layanan logistik darat secara terpadu. 

"Kalla Lines juga melayani pengantaran kendaraan baik mobil maupun motor dengan kendaraan gandeng atau car carrier, dengan mobil box, maupun self drive," ungkap Haryadi. 

Bahkan, Kalla Lines juga melayani pengantaran melalui udara atau air cargo. Pelayanan itu kata Haryadi disesuaikan dengan kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia. 

Melalui Kalla Integrated Logistics Services tersebut, Kalla Lines menjamin beragam keunggulan bisa diberikan kepada pengguna jasa. Termasuk dengan penawaran harga yang lebih kompetitif dan pelayanan dengan kualitas yang prima. 

"Layanan jasa angkut logistik Kalla Lines per 2018 tumbuh 60% dari total pangsa pasar yang ada. Tahun ini kami targetkan di angka 65%. Alhamdulillah sejauh ini selalu tumbuh dua digit," terang Haryadi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper