Bisnis.com, MAKASSAR - PT Jamkrida Sulsel meningkatkan penetrasi pada segmen penyaluran pembiayaan yang dilakukan koperasi maupun BPR lokal untuk pelaku UMKM sebagai upaya memacu portofolio penjaminan yang relatif tumbuh terbatas dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Utama Jamkrida Sulsel Mulyan Pulubuhu mengatakan penyaluran pembiayaan bagi UMKM tidak hanya dilakukan oleh perbankan umum, tetapi juga melalui lembaga lain dengan sumber dana dari kementerian.
Salah satunya melalui LPDB-KUMKM yang senantiasa menyalurkan dana bergulir bagi UMKM di Tanah Air melalui koperasi dan BPR, termasuk di Sulawesi Selatan yang memiliki pelaku UMKM dengan kuantitas signifikan.
Pada titik tersebut, analisis kelayakan koperasi maupun BPR sebagai penyalur dana bergulir dilakukan oleh Jamkrida, sehingga kemudian mendukung kinerja penjaminan dari BUMD milik Pemprov Sulsel.
"Permintaan dana bergulir dari koperasi dan BPR di Sulsel juga sudah sangat tinggi. Kemudian UMKM di Sulsel juga perkembangannya sangat aktif. Ini jadi peluang kami untuk memacu penjaminan kedepannya," ujar Mulyan, Senin (12/11/2018).
Sebagai informasi, Jamkrida Sulsel per Oktober baru membukukan volume penjaminan sebesar Rp267 miliar per Oktober 2018 terhitung sejak pendirian pada 2016 silam.
Baca Juga
Secara terperinci, kinerja tersebut masih ditopang dari penjaminan kredit yang disalurkan Bank Sulselbar, BPD milik Pemprov Sulsel, dengan komposisi mencapai 80% sedangkan sisanya dari lini surety bond.
Dengan kata lain, kinerja penjaminan yang dilakukan perusahaan masih bersifat konvensional memanfaatkan skema sinergitas antarBUMD milik Pemprov Sulsel.
Kendati demikian, papar Mulyan, pihaknya belum bisa mematok estimasi penjaminan dari LPDB-KUMKM lantaran masih menunggu besaran dana bergulir untuk Sulsel yang bakal disalurkan oleh lembaga yang berada dalam naungan Kemenkop itu.
Dalam kesempatan sama, Kepala divisi Bisnis II LPDB-KUMKM, Hasbendi mengatakan peranan Jamkrida perihal analisis kelayakan sangat strategis untuk mendukung optimalisasi penyaluran dana bergulir terutama pada aspek manfaat bagi UMKM.
"Sekarang lebih inklusif dengan menjalin kerja sama. Salah satunya dengan Jamkrida. Peran analisis Jamkrida akan sangat membantu mendorong penyaluran dana bergulir di Sulsel yang dulunya banyak bermasalah," tuturnya usai diskusi dana bergulir LPDB-KUMKM bersama Jamkrida Sulsel, Senin (12/11/2018).
Deputi Direktur Pengawasan LJK 1 OJK Regional 6 Sulampua, Teguh Kurniawan mengatakan konsep sinergitas diharapkan bisa lebih memaksimalkan pencapaian realisasi dana bergulir ke depan khususnya di Sulsel.
Menurut dia, dana bergulir dari LPDB-KUMKM diakui sangat dinantikan oleh BPR, Koperasi karena tingkat bunga yang cukup kompetitif, sehingga sisa dipertemukan melalui kerja sama.
"Butuh kerja sama agar penyaluran tetap tumbuh berkembang. Masalah jaminan fiktif bisa dihindari melalui kerja sama. Butuh peran bank dan lembaga penjaminan dengan memastikan repayment capacity debitur benar-benar memadai karena ini dana masyarakat. Begitu juga dengan dana LPDB," tuturnya.