Bisnis.com, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalin kerja sama melalui MoU dengan tiga perusahaan asal Korea Selatan (Korsel) yakni PT Inc Multi Konsultan, PT Indonesia Natural Core (PT INC) serta Hyundai Enginering dan Concultion yang ingin berinvestasi di daerah itu dalam hal pemanfaatan tanaman kayu energi biomassa yang ada di kawasan hutan Konawe Selatan.
Karo Kerja Sama dan Komunikasi Publik Setda Sultra, Harmin Ramba, di Kendari, Rabu (15/8/2018), mengatakan kerja sama itu telah dituangkan melalui penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Pj Gubernur Sultra dengan pimpinan tiga perusahaan tersebut.
Pj Gubernur Sultra, Teguh Setyabudi, dalam kesempatan itu menyatakan tujuan dari program kerja sama ini untuk membudidayakan tanaman kayu energi biomassa untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri wood pellet.
"Jalinan kerja sama ini sebelumnya sudah digagas oleh Kepala Dinas Kehutanan Sultra Rusbanriyo dan Kepala Biro Kerja sama Setda Sultra, Harmin Ramba," katanya.
Menurutnya, ada keuntungan dalam kerja sama itu yakni adanya perusahaan yang membuka ruang investasi di Bumi Anoa.
"Ke depan akan ada penanaman pohon Kaliandara dalam program ini dan kita terbantu oleh beberapa investor dari Korea Selatan," katanya.
President Director PT. INC, Mr Kim Hyo Chan mengatakan, alasan memilih Sultra untuk berivenstasi karena Sultra sangat luas dan cocok dalam menginvestasikan program pembudidayaan kayu energi biomassa tersebut dengan rencana total investasi Rp1,5 triliun.
"Sultra ini sangat luas, potensi sangat banyak dilihat dari peta. Saya juga berjanji akan melibatkan masyarakat lokal untuk menjadi pekerja di perusahaan miliknya," katanya.