Bisnis.com, MANADO—Balai Besar Wilayah Sungai Sulawesi I segera melakukan penataan terhadap waruga (makam kuno) yang berada di wilayah pembangunan Waduk Kuwil Kawangkoan untuk menjadi salah satu objek wisata baru di Sulawesi Utara.
Kepala Satuan Kerja BBWS Sulawesi I Novie Maxi Ilat menjelaskan, pihaknya bersama penyedia jasa pembangunan Waduk Kuwil Kawangkoan telah selesai merelokasi total 84 waruga dan satu tugu bersejarah ke lokasi penataan seluas satu hektare yang terletak di sekitar pembangunan waduk. Pihaknya pun mengaku telah mempresentasikan konsep penataan waruga tersebut kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
“Relokasi sudah, sekarang tinggal penataan. Pak Gubernur minta lahan sekitar 1 hektare, termasuk ada lahan parkirnya, dan fasilitas galeri untuk menampilkan sejarah khusus waruga itu” ujarnya, Jumat (3/8/2018).
Waruga adalah makam leluhur masyarakat Minahasa yang biasanya terbuat dari batu dan terdiri dari dua bagian. Pembangunan Waduk Kuwil Kawangkoan di Sulut memerlukan pembebasan lahan seluas 306 hektare, dan mengakibatkan sejumlah waruga di dua titik lokasi akhirnya direlokasi.
Novie menambahkan, biaya penataan waruga tersebut akan dianggarkan oleh kontraktor. Meski demikian, dia belum dapat memastikan biaya pembangunan yang diperlukan untuk penataan waruga tersebut.
Terkait waktu pelaksanaan penataan, dia menyatakan akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan seluruh masyarakat adat untuk mempresentasikan konsep penataan yang dimaksud. Bila telah disepakati, penataan waruga baru bisa dilakukan.
Seperti diketahui, pembangunan Bendungan Kuwil Kawangkoan dikerjakan oleh PT. WIKA - DMT, KSO , PT. Nindya Karya (Persero) Tbk dengan total nilai kontrak sebesar Rp 1,41 triliun dengan biaya pengadaan lahan sebesar Rp 232 miliar.
Bendungan Kuwil Kawangkoan yang berada pada Kabupaten Minahasa Utara merupakan bagian program pembangunan 49 bendungan baru Kementrian PUPR dalam periode 2015 - 2019. Program ini sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla untuk kedaulatan pangan dan ketahanan air nasional.
Kehadiran Bendungan Kuwil sangat diharapkan oleh warga Minahasa dan sekitarnya. Apalagi daya tampung bendungan mencapai 23,37 juta meter kubik menjadi harapan warga untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik yang sering terjadi di Kota Manado dan sekitarnya.
Selain itu, dengan debit 4,50 m3/detik, bendungan ini bisa menyediakan kebutuhan air baku bagi warga kota Manado, Kecamatan Kalawat, Kota Bitung dan KEK Bitung. Tak hanya itu, Bendungan Kuwil juga memiliki kapasitas pembangkit listrik tenaga air sebesar 1,2 Mega Watt dan pariwisata.
Semula bendungan ini ditargetkan rampung pada Oktober 2020, namun diperkirakan bisa rampung lebih cepat yakni tahun 2019 karena pembebasan lahan yang berjalan cukup baik.