Bisnis.com, SIDRAP – Bauran energi baru terbarukan atau EBT terhadap sistem kelistrikan nasional sudah berada pada level 14% seiring dengan pengoperasian sejumlah fasilitas pembangkit yang meggunakan sumber tenaga primer tersebut.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan capaian tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengejar target 23% bauran EBT yang diharapkan terealisasi pada 2025 mendatang.
"Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar setiap wilayah mengoptimalkan sumber daya primer (EBT) dalam membangun fasilitas pembangkit listrik," ujarnya dalam peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 1, Sulawesi Selatan, Senin (2/7/2018).
Adapun PLTB Sidrap 1 yang berkapasitas 75 MW merupakan proyek EBT paling anyar yang mulai memasok sistem kelistrikan Tanah Air, terkhusus untuk wilayah Sulawesi bagian selatan.
Fasilitas pembangkit listrik tersebut, kata Jonan, menjadi PLTB komersial pertama yang dibangun di Indonesia dan menjadi bagian dari program bauran EBT maupun program 35.000 MW.
PLTB Sidrap 1 mampu menyuplai kebutuhan listrik 150.000 pelanggan dengan daya 450 VA dan atau 70.000 pelanggan dengan daya 900 VA.
PLTB yang dibangun 2,5 tahun terhitung sejak 2015 lalu itu memiliki harga jual kepada PLN dengan harga dasar diawal US $11,3 sen per Kwh.
Sebelumnya, Presiden Indonesia Joko Widodo menyebutkan beroperasinya PLTB Sidrap 1 merupakan pioner kebangkitan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
"Negara kita memiliki potensi tidak hanya pembangkit listrik tenaga uap dari batu bara, tapi kita juga memiliki banyak energi yang kedepan terus didorong untuk energi baru terbarukan," papar Jokowi saat meresmikan PLTB Sidrap 1.
Menurutnya, energi tersebut seperti geothermal atau panas bumi, matahari, angin dan air, di mana memiliki potensi jelas dan sangat besar wuilayah Indonesia bagian selatan, Jawa bagian selatan hingga timur.
"Informasi saya terima sangat besar sekali bisa membagun PLTB, sehingga ke depan kita harapkan investasi seperti ini, memang awalnya tinggi, tapi ke depan semakin lama semakin murah," katanya.
Presiden berharap dengan semakin besar dan semakin banyak pembangkit listrik EBT yang selesai akan menciptakan sebuah kompetisi yang baik sehingga harga listrik akan semakin turun.
"Kita harapkan dengan turunnya harga listrik dengan hadirnya energi baru terbarukan akan menjadi sebuah daya saing terutama pada industri, arahnya nanti kita ke sana," tambahnya.