Bisnis.com, MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menegaskan komitmen untuk meningkatkan kualitas guru SMA dan SMK di Bumi Nyiur Melambai. Hal ini merespons hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang menempatkan Sulawesi Utara pada peringkat ke-28 nasional.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey melalui Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw mengatakan rendahnya rangking dengan parameter UNBK ini menjadi peringatan yang harus dibenahi bersama, baik dengan pemerintah kota/ kabupaten.
“Ini karena kesinambungan antara pendidikan rendah dan menengah merupakan satu kesatuan. Apa yang salah ini? Pastinya bukan muridnya, melainkan guru-gurunya yang perlu kita perbaiki kualitasnya,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Humas Pemprov Sulut, Selasa (22/5/2018).
Di depan para kepala sekolah SMA/SMK se-Kabupaten Kepulauan Sitaro, pihaknya mengaku komitmen meningkatkan kualitas guru lewat tiga aspek. Ketiga aspek ini yakni kecakapan mengajar, transformasi ilmu kepada siswa, dan pengelolaan nilai.
Pihaknya meminta kepada guru SMA/SMK untuk meningkatkan kualitas kerja. Keberhasilan dari sisi pendidikan akan menjadi cerminan berjalannya aspek pemertaan dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan.
Sebagai gambaran, angka partisipasi kasar (APK) di Sulut sekitar 106,09% untuk SD, 106,93% bagi SMP, dan 88,22% untuk SMA. Sementara, angka partisipasi murni (APM) SD mencapai 89,93%, SMP sekitar 76,19%, dan SMA sebesar 61,97%.
Adapun, angka partisipasi sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 98,12%, usia 13-15 sekitar 88,50%, dan usia 16-18 sebesar 68,52%. Angka putus sekolah untuk tingkat SD sekitar 0,13%, SMP sebesar 0,37%, SMA sebanyak 0,08%, serta SMK sekitar 0,40%.