Bisnis.com, MANADO – Berbagai kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di sektor kelautan dan perikanan diklaim mampu memberikan hasil menggembirakan.
Hal ini diungkapkan Sekdaprov Sulawesi Utara (Sulut) Edwin Silangen saat mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam Rapat Kerja Teknis Pembangunan Kelautan dan Perikanan Sulut di Minahasa Utara.
Dikutip dari laman resmi Humas Pemprov Sulut, Jumat (20/4/2018), hasil yang dinilai menggembirakan itu a.l. produksi perikanan pada 2017 yang tercatat sebanyak 818.192 ton, naik 5,99% dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebanyak 771.880 ton.
Selain itu, konsumsi sebanyak 58,88 kg/ kapita/ tahun atau meingkat 0,41%. Pada saat yang bersamaan, ekspor komoditas perikanan mengalami peningkatan volume sekitar 6,88% dari 20,73 juta kg menjadi 22,16 juta kg pada 2017.
Secara nilai ekspor pada 2017 mencapai US$127,67 juta, naik 19,28% dari posisi tahun sebelumnya sekitar US$107,03 juta. Adapun, nilai tukar nelayan juga meningkat dari posisi 106,8 pada 2016 menjadi 113,3 pada 2017.
Edwin mengatakan sebanyak 998 unit katinting telah disalurkan kepada 105 kelompok nelayan miskin dan 56 unit motor tempel kepada 56 kelompok nelayan. Selain itu, kepada 36 kelompok pembudidaya diberikan bibit ikan mas dan nila, serta kepada 100 kelompok pengolah dan pemasar diberikan 400 unit cool box.
“Sektor kelautan dan perikanan menjadi salah satu program prioritas pembangunan daerah, guna mewujudkan kedaulatan pangan dalam menunjang berbagai sektor pembangunan lainnya,” katanya.
Sulut, sambungnya, memiliki potensi sumber daya kemaritiman yang sangat besar. Apalagi, sumber daya – baik perikanan tangkap maupun budidaya perikanan – sangat melimpah dan hampir tersebar di seluruh wilayah Sulut.