Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pegadaian Wilayah VI mencatat pemanfaatan gadai oleh segmen menengah atas pada cakupan operasional telah berada pada rasio 15% dari total penyaluran pinjaman perseroan.
Pemimpin Pegadaian Wilayah VI Makassar, Benzani mengemukakan segmen tersebut diklasifikasikan nasabah golongan D yang menarik pinjaman dari perseroan melalui skema gadai dengan plafon mulai Rp25 juta hingga limit yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Secara nominal, nasabah golongan D yang merupakan segmen menengah atas itu telah menyerap pinjaman dengan total outstanding loan (OSL) sebesar Rp418,99 miliar untuk gadai konvensional serta Rp62,54 miliar dari lini gadai syariah.
"Perkembangan cukup baik ini bisa terlihat dari tempat penyimpanan kendaraan bermotor kami di Makassar, banyak mobil segmen premium milik nasabah, selain juga emas. Tetapi memang itu orientasinya sebagian besar untuk kegiatan produktif," katanya, Senin (2/4/2018).
Benzani menjelaskan, nasabah segmen tersebut cenderung memanfaatkan jasa pegadaian untuk mendapatkan suntikan modal dengan cepat guna mendukung kegiatan bisnis masing-masing, di mana tingkat pengembalian juga dalam level lancar.
Dari kondisi tersebut menunjukkan pemanfaatan lini bisnis yang disediakan perseroan tidak hanya dioptimalkan oleh segmen menengah ke bawah sebagai alternatif pembiyaan secara cepat dan efesien.
Baca Juga
Sebagai informasi, nasabah Pegadaian terbagi dalam tiga golongan yakni D menjadi strata paling tinggi, lalu di bawahnya ada golongan C dengan pinjaman di atas Rp5 juta sampai Rp20juta.
Selanjutnya pada strata lebih rendah lagi yakni golongan B diklasifikasikan untuk nasabah dengan pinjaman di atas Rp500.000 sampai Rp5 juta.
Sedangkan untuk golongan paling pertama yakni A memiliki plafon pinjaman dari Rp50.000 hingga Rp500.000, yang mana banyak dimanfaatkan oleh masyrakat menengah ke bawah.
Dalam perkembangan lain, Pegadaian Wilayah VI yang memiliki cakupan operasional Sulsel, Sultra dan Maluku itu telah meraup omzet per kuartal I/2018 hingga 45% dari target kumulatif tahun ini sebesar Rp16,1 triliun.
"Kami optimistis proyeksi omzet gadai maupun lini bisnis lainnya bisa capai target, meski ada kenaikan Rp2,1 triliun dari tahun lalu," tuturnya.
Benzani mengatakan, proyeksi itu berpeluang mencatatkan torehan lebih tinggi dengan melihat tren gadai seluruh segmen yang mencatatkan pertumbuhan.
Sementara itu, perseroan juga secara resmi mulai memperkenalkan Layanan Pegadaian Digital (Pegadaian Digital Service/PDS) yang memungkinkan masyarakat mengakses gadai tanpa bunga.
Deputi Bisnis Pegadaian Makassar 1, Suban Fauzin mengatakan layanan terbaru itu juga sudah bisa diakses oleh masyarakat di Makassar serta seluruh Wilayah VI melalui produk KCA Prima.
Dari sisi persyaratan diklaim sangat mudah, mulai dari penyiapan agunan yang senilai plafon, lalu fotocopy KTP, serta terdaftar dalam kartu keluarga (KK).
"Untuk Wilayah VI, kami targetkan bisa menarik hingga 500.000 nasabah baru melalui layanan ini," katanya.