Bisnis.com, MANADO – Nilai ekspor nonmigas dari Sulawesi Utara ke Korea Selatan pada Februari 2018 tercatat melesat hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut), nilai ekspor ke Korea Selatan pada bulan lalu mencapai US$24,41 juta, sekitar 2,54 kali dibandingkan performa periode yang sama tahun lalu senilai US$9,60 juta.
Capaian tersebut sekaligus menempatkan Korea Selatan berada pada posisi teratas tujuan ekspor dari Bumi Nyiur Melambai pada bulan lalu.
Hal ini dikarenakan Korea Selatan mengambil porsi 32,33% dari total ekspor. Padahal, Februari 2017, Korea Selatan hanya mengambil porsi 8,45% dari total ekspor.
BPS, dalam rilisnya, menegaskan, kenaikan nilai ekspor itu diakibatkan tingginya permintaan prodik golongan lemak dan minyak hewani/ nabati. Terlebih, produk ini mendominasi keseluruhan ekspor dari Sulut.
Setelah Korea Selatan, ekspor nonmigas dari provinsi ini dikirim ke Belanda (dengan porsi 17,97%), China (12,26%), Jepang (10,81%), Amerika Serikat (4,12%), India (1,6%), Arab Saudi (1,39%), Inggris (0,88%), Australia (0,73%), dan Spanyol (0,4%).