Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara – Gorontalo alias BPD Sulutgo cenderung lebih condong kepada IPO daripada kemitraan strategis dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. guna memperkuat permodalan.
Direktur Utama BPD Sulutgo Jeffry Dendeng mengatakan, kini sedang dilakukan penjajakan dengan dua bank pelat merah tersebut terkait dengan upayanya untuk memperkuat permodalan melalui suntikan dana dari investor luar.
“Sebetulnya kami ingin langsung IPO [initial public offering] saja. Adapun kalau mau kerja sama dengan investor strategis memang ada beberapa yang sudah mendekat, seperti BRI dan BNI,” ucapnya kepada Bisnis, di Jakarta, pekan lalu.
Sejauh ini BPD Sulutgo tetap menahan diri sehingga tak gegabah dalam proses penjajakan dengan BRI dan BNI. Jefrry bahkan mengaku pihaknya belum terlalu serius. Oleh karena itu, perseroan hendak mempelajari lebih dalam terlebih dulu dalam setiap penjajakan dengan investor baru.
Kini kepemilikan saham mayoritas bank tersebut dipegang oleh Pemda Sulut sebesar 35,33%. Pemegang saham lainnya adalah Mega Corpora 24,9%. Secara keseluruhan, BPD ini dimiliki 25 pemegang saham dengan total modal disetor sebanyak Rp771,22 miliar, adapun modal inti mencapai Rp1,2 triliun.
BPD Sulutgo Lebih Pilih IPO, Ini Alasannya
PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo alias BPD Sulutgo cenderung lebih condong kepada IPO daripada kemitraan strategis dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. guna memperkuat permodalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Miftahul Ulum
Topik
Konten Premium