Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PARIWISATA SULUT: Pembangunan KEK Likupang Dimatangkan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus mematangkan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara yang diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di Bumi Nyiur Melambai.

Bisnis.com, MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus mematangkan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Likupang, Kabupaten Minahasa Utara yang diharapkan dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan di Bumi Nyiur Melambai.

Salah satu upaya tersebut, diketahui bahwa Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara Edwin Silangen telah bertemu dengan Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin membahas persiapan lahan untuk kebutuhan KEK Pariwisata tersebut.

Pada kesempatan Itu Silangen menjelaskan kepada Kementerian BPN tentang latar belakang dipilihnya Likupang menjadi KEK Pariwisata. "Likupang dipilih menjadi lokasi KEK Pariwisata karena wilayahnya termasuk kawasan strategis pariwisata berdasarkan tata ruang provinsi," ujarnya, seperti keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Kamis (12/10).

Silangen menerangkan bahwa untuk mendukung KEK Pariwisata itu, Pemprov Sulut juga telah merencanakan untuk dilakukan pengembangan bandara, termasuk membangun jalan dari bandara ke Likupang.

Oleh karena, pihaknya berharap, Badan Pertanahan (BPN) dapat membantu pengurusan lahan di Likupang yang terbagi dua tersebut, yaitu lahan dengan luas mencapai 1400 hektar yang merupakan lahan eks HGU PTPN XIV, serta lahan dengan luasan 1000 hektar yang merupakan lahan masyarakat.

"Kami mengharapkan ini bisa diproses oleh pihak BPN. Apalagi KEK Pariwisata merupakan salah satu program proritas," ujarnya.

Pada sisi lain, pihaknya juga mengapresiasi peran BPN yang telah membantu menerbitkan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atas lahan KEK Bitung atas nama Pemprov Sulut. "Kami memberikan apresiasi kepada pihak BPN atas HPL di KEK Bitung. Bitung juga akan menjadi central point di Sulut," tuturnya.

Dirjen Pengadaan Tanah Kementerian ATR/BPN Arie Yuriwin menjelaskan bahwa pihaknya akan membentuk tim untuk mendindaklanjuti pembebasan lahan KEK Pariwisata di Likupang tersebut.

"Ini tidak mudah. Kami akan membentuk tim kecil untuk menangani hal itu termasuk menginventarisir lahan eks HGU PTPN XIV karena proses pelepasan hak tanah ada aturannya," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini secara nasional, sudah ada empat wilayah di tanah Air yang menjadi KEK pariwisata, yakni Morotai (Maluku Utara), Tanjung Lesung (Banten), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), dan Tanjung Kelayang (Bangka Belitung).

Sedangkan untuk Likupang, daerah yang berlokasi di daratan paling Utara Pulau Sulawesi seluas 406,91 km, yang bisa ditempuh lewat jalur darat selama 90 menit hingga dua jam dari Manado itu memiliki sejumlah objek wisata yang potensial untuk dikembangkan, antara lain Pantai Paal, Pantai Pulisan, Pulau Gangga, dan Pulau Lihaga.

Likupang layak menjadi tujuan wisata baru Sulut menyusul Taman Nasional Bunaken yang sudah lebih dahulu populer di kalangan pelancong. Menurutnya diversifikasi destinasi wisata sangat diperlukan untuk menggenjot sektor pariwisata yang kini diandalkan Sulut.

Seiring komitmen Pemprov Sulut yang bakal membenahi sejumlah infrastruktur seperti jalan raya, untuk mendukung KEK Likupang tersebut, didamping sebagai upaya untuk menarik minat investor membenamkan modalnya di kawasan tersebut.

Marthedy M. Tenggehi, Kepala Bidang Distribusi BPS Sulut menambahkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang melalui pintu masuk bandara Sam Ratulangi Manado pada Agustus 2017 mencapai sebanyak 8.886 orang atau meningkat 21,64% dibanding Juli 2017 sebanyak 7.305 orang.

Apabila diibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, yakni Agustus 2016 sebanyak 7.904 orang terhadap Agustus 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 12,42%. 

Menurutnya wisman yang datang didominasi warga Tiongkok 7.193 orang (80,95%), diikuti oleh Singapura 241 orang (2,71%), Jerman 162 orang (1,82%), Hongkong 154 orang (1,73%), Amerika 140 orang (1,58%), Jepang 134 orang(1,51%), Malaysia 96 orang (1,08%), Inggris 90 orang (1,01%), Perancis 80 orang (0,90%), Australia 55 orang (0,62%).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper