Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penaikan Uang Tambang Bakal Memicu Pembengkakan Ongkos Logistik

Kalangan pelaku usaha forwarder mengkhawatirkan penaikan tarif biaya sewa kontainer yang dilakukan secara signifikan oleh sejumlah operator pelayaran bakal memicu pembengkakan biaya logisitik di wilayah timur.
Pekerja memindahkan semen ke atas kapal di Pelabuhan Paoter, Makassar./Ilustrasi-Paulus Tandi Bone
Pekerja memindahkan semen ke atas kapal di Pelabuhan Paoter, Makassar./Ilustrasi-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Kalangan pelaku usaha forwarder mengkhawatirkan penaikan tarif biaya sewa kontainer yang dilakukan secara signifikan oleh sejumlah operator pelayaran bakal memicu pembengkakan biaya logisitik di wilayah timur.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulselbar, Syaifudin Saharudi mengatakan kenaikan pengenaan biaya sewa kontainer atau lebih dikenal sebagai uang tambang tersebut bahkan memiliki efek berganda terhadap logistik maupun harga barang di wilayah timur.

Menurutnya, uang tambang yang dibebankan oleh operator pelayaran untuk pengiriman barang di Sulsel maupun wilayah timur mengalami kenaikan antara 40% hingga 70% berpotensi pula menghambat laju perekonomian dalam skala yang lebih luas.

"Kami bukannya antipati terhadap penaikan tarif jasa, tetapi harus rasional dan mengacu pada seluruh komponen secara komprehensif. Ada ketimpangan dan besaran kenaikannya juga terlalu tinggi, sehingga memicu ongkos logistik membengkak yang akhirnya membuat harga barang yang diterima masyrakat melonjak," katanya, Kamis (14/7/2017).

Dia menjelaskan, penaikan besaran uang tambang diakui tidak berdampak langsung pada forwarder, tetapi berimbas pada harga barang maupun produk yang dikirim melalui moda laut. Kondisi itu memiliki dampak besar terhadap biaya logistik yang bakal membengkak, serta daya saing industri logistik di wilayah timur.

Di sisi lain, lanjut dia, penaikan besaran tarif biaya sewa kontainer yang dibebankan oleh operator pelayaran juga cenderung timpang lantaran untuk wilayah Jawa terkhusus Surabaya dan sekitarnya hanya berkisar 10% sampai 15%.

Untuk skala lebih luas, langkah radikal dari operator pelayaran tersebut bahkan berpotensi membentuk opini bahwa pembengkakan ongkos logistik disebabkan oleh biaya jasa pengiriman dari forwarder.

"Apalagi dasar kenaikannya juga tidak jelas, karena biasanya yang memicu itu karena penaikan harga BBM salah satunya. Relatif tidak rasional penaikan uang tambang ini," urai Syaifudin.

Jika hal tersebut terus berlanjut, maka laju perekonomian di wilayah timur termasuk Sulsel juga bakal berdampak serta harga barang yang diterima masyarakat lebih tinggi.

Keluhan juga diutarakan oleh pemilik barang menyusul penaikan besaran uang tambang yang dilakukan oleh operator pelayaran. Salah satunya adalah produsen semen yakni PT Bosowa Semen yang memasok kebutuhan untuk wilayah timur.

Direktur Bosowa Semen Surmirlan mengungkapkan pihaknya terpaksa menaikkan harga jual pada beberapa daerah di wilayah timur mengikuti besaran uang tambang yang melonjak.

Produsen semen yang memiliki basis produksi di Sulawesi Selatan itu bahkan mengklaim menunda pengiriman 300.000 ton semen ke sejumlah daerah di wilayah timur lantaran lonjakan tarif uang tambang. "Kenaikan ini tanpa alasan yang jelas. Ini ada apa?," keluh Sumirlan, mewakili pemilik barang.

Dia meminta agar pemerintah bisa mengendalikan tarif uang tambang karena bisa berdampak pada kenaikan harga barang khususnya di wilayah timur Indonesia.

"Tidak ada alasan jelas kenaikannya. Kalau pemilik barang dan konsumen tidak mampu membayar, daya beli menurun karena harga yang tinggi, maka persoalan ini akan berdampak luas," papar dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper