Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Home Credit Gencar Ekspansi, Membidik Pembiayaan Rp5 Triliun

Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan multiguna asal Republik Ceko optimistis hingga akhir tahun ini akan mampu menyalurkan pembiayaan hingga menyentuh sekitar Rp5 triliun seiring sejumlah ekspansi yang terus dilakukan perseroan.

Bisnis.com, MANADO – Home Credit Indonesia, perusahaan pembiayaan multiguna asal Republik Ceko optimistis hingga akhir tahun ini akan mampu menyalurkan pembiayaan hingga menyentuh sekitar Rp5 triliun seiring sejumlah ekspansi yang terus dilakukan perseroan. 

Jaroslavav Gaisler, CEO PT Home Credit Indonesia yang akrab disapa Jarda tersebut mengaku sangat optimistis dapat merealisasikan target itu, pasalnya potensi pasar yang bisa digarap masih besar dan sejumlah ekspansi juga gencar dilakukan di Tanah Air.

"Kami sangat optimistis tahun ini bisa mencapai sekitar Rp5 triliunan. Pencapaian awal tahun hingga semester ini sudah sangat positif, dan kami masih ada sisa semester yang bisa dimaksimalkan. Ditambah kami akan terus ekspansi ke beberapa daerah di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, usai Press Conference Acara Home Credit Indonesia Hadir di Manado, Senin (28/8/2017). 

Menurutnya hingga pertengahan tahun ini, Home Credit Indonesia menjadi perusahaan pembiayaan nomor satu di Indonesia untuk kategori consumer durable (handphone, elektronik, furniture, dll) dengan raihan pembiayaan sekitar Rp2,1 triliun. 

Jarda melihat bahwa saat ini ternyata hampir sekitar 40% masyarakat di Indonesia belum memiliki data di biro kedit. "Artinya masih ada sekitar 40% konsumen yang belum pernah mengakses pembiayaan atau kredit," ujarnya. 

Pihaknya melihat hal itu sebagai potensi pasar yang cukup besar dan juga sekaligus tantangan untuk terus melakukan literacy atau pendidikan pemahaman akan produk keuangan bagi masyarakat tersebut.

Jarda menerangkan bahwa saat ini Home Credit Indonesia sudah bisa dinikmati di 48 kota besar dengan 1,1 juta konsumen, 6000 karyawan dan 7.000 titik distribusi penjualan (point-of-sales/POS) yang tersebar di Indonesia, dengan tingkat  Nonperforming Finance (NPF) nett sebesar 0,36%. 

"Angka ini masih jauh dibawah ketetapan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dan dengan sistem yang ada, yang telah dibangun puluhan tahun, kami optimistis bisa menjaga tetap dibawah 1%," ujarnya. 

Menurutnya perusahaan tetap akan mengandalkan pembiayaan pada handphone sebagai fokus utamanya, pasalnya produk smartphone tersebut memegang porsi hingga sekitar 76% dari total pembiayaan yang telah disalurkan, sisanya barang elektronik lainnya dan disusul perabot rumah tangga. 

Chief External Affairs Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom menambahkan, sejak berdiri pada 2013, Home Credit terus berekspansi dengan cepat dan merambah berbagai kota di Tanah Air. 

Kali ini, kata dia, Home Credit Indonesia secara resmi mulai hadir memberikan kemudahan kepada masyarakat di Indonesia Tengah dan Timur, termasuk Sulawesi Utara, seperti di Kota Manado ini. 

Menurutnya potensi di Manado sangat besar karena pertumbuhan ekonomi di kota ini dalam beberapa tahun terkahir juga terus menunjukkan tren positif. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper