Bisnis.com, MAKASSAR - Penyelenggaran hari koperasi nasional yang dipusatkan di Makassar diharapkan mampu menjadi momentum dalam penataan menyeluruh perkoperasian terkhusus di Sulawesi Selatan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Syamsu Alam Ibrahim mengemukakan pelaksanaan hari koperasi tingkat nasional tersebut juga diharapkan menjadi katalis bagi daerah untuk lebih memfokuskan pengembangan koperasi untuk memangkas kesenjangan perekonomian.
"Pemilihan Makassar sebagai tempat peringat puncak hari koperasi tentu juga melalu beberapa petimbangan. Dan yang yang peling penting, ini akan jadi momentum penting bagi pengembangan koperasi di Makassar maupun Sulsel secara umum," katanya, Selasa (11/7/2017).
Sekedar diketahui, Makassar menjadi tuan rumah dalam peringatan Hari Koperasi ke-70 pada 12 Juli, di mana Presiden Joko Widodo dijadwalkan hadir bersama dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja sera ketua umum Dekopin Nurdin Halid.
Selain menghadiri peringatan puncak koperasi, Presiden sekaligus bakal membuka Kongre Koperasi III dengan agenda utama Koperasi Menuju Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan untuk Memperkokoh NKRI.
Menurut Syamsu, kehadiran presiden dalam rangkaian peringatan hari koperasi di Makassar itu bakal lebih menggairahkan semangat pemerintah daerah maupun stakholder agar lebih memacu pengembangan koperasi dengan berorientasi jangka panjang.
Adapun khusus di Sulsel, lanjut dia, serangkaian program telah disiapkan Pemprov Sulsel diantaranya penyiapan koperasi mart untuk mendorong daya saing koperasi pada lini penjualan ritel.
Selain itu, langkah penataan secara simultan juga akan dilakukan melalui pembekuan koperasi yang berklasifikasi tidak aktif maupun melalui skema amalgamasi bagi koperasi yang memungkinkan.
Sejauh ini, Diskop dan UKM Sulsel mencatat terdapat 8.600 koperasi yang mengantongi izin namun hanya 5.600 masih aktif melakukan kegiatan operasional perkoperasian, sedangkan selebihnya sduah tidak aktif.
"Khusus yang tidak aktif ini, sekitar 3.000 unit kita verifikasi, apakah kemudian dibekukan lalu dibubarkan atau memungkinkan untuk dilebur [amalgamasi] sehingga bisa lebih berkembang," paparnya.