Bisnis.com, MAKASSAR - Pengembangan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tahap awal diproyeksikan membutuhkan investasi hingga Rp2 triliun untuk perluasan terminal serta apron pesawat.
GM Angkasa Pura I Cabang Bandara Sultan Hasanuddin, Cecep Marga Sonjaya mengatakan proyeksi tersebut masih merupakan hitungan awal perseroan lantaran pengembangan direncanakan terbagi dalam beberapa tahap bersifat jangka panjang.
Sejauh ini, lanjut dia, tahapan pengembangan tersebut tengah berada pada pelaksanaan pembebasan lahan 7,4 hektare yang merupakan fase awal untuk mendukung pembangunan terminal serta apron.
Adapun untuk luasan terminal penumpang yang direncanakan mencapai 48.000 m2 sebagai langkah mengantisipasi pergerakan penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin.
"Investasi utk terminal dan apron, hitungan sementara sekitar Rp2 triliun. Sedangkan untuk jangka panjang, kami belum dapat hitungan pastinya," ucapnya, Senin (10/7/2017).
Cecep menguraikan, desain dari terminal penumpang itu juga masih dalam tahap penyusunan kendati telah mengalami beberapa revisi lantaran disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan.
Menurutnya, konstruksi awal diproyeksikan baru bisa dilakukan pada 2019 mendatang dengan mengikuti sejumlah alur maupun tahapan dalam perencanaan pengembangan bandara utama di wilayah timur tersebut.
Pengembangan dilakukan pula dengan mengacu kondisi overcapacity yang telah terjadi dalam kurun lima tahun terakhir, yang mana pergerakan penumpang telah mencapai di atas 7 juta penumpang atau melampaui kapasitas.
Jika berjalan sesuai dengan perencanaan, kapasitas terpasang pada terminal penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin sudah mampu menampung trafik penumpang hingga 13,7 penumpang setelah pengembangan tahap awal rampung.
"Pengembangan yang kami lakukan itu orientasinya untuk jangka panjang hingga 2044 nanti,".