Bisnis.com, MAKASSAR - PT Bank Mandiri Tbk, memproyeksikan penggunaan produk uang elektronik perseroan mampu mencapai 25% terhadap total transaksi pembayaran jalan tol di Makassar seiring dengan jalinan kerjasama dengan pengelola ruas komersil tersebut.
Pemimpin Bank Mandiri Regional X Herry Rukmana mengatakan jalinan kerjasama perseroan dengan pengelola ruas tol di Makassar terkait penyediaan akses pembyaran non tunai diharapkan pula lebih mendongkrak pemanfaatan e-money Mandiri.
Untuk tahap awal, Bank Mandiri Regional X yang memiliki cakupan operasioan Sulawesi dan Maluku, menerbitkan sekitar 3.000 keping e-Money yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran pada seluruh ruas tol di Makassar.
"Tahap pertama implementasi e-Money Mandiri untuk tol Makassar ini lebih fokuskan untuk edukasi ke masyarakat, tetapi untuk selanjutnya kami harap pangsanya sudah bisa mencapai 25% dari total pembayaran pengguna tol," paparnya di sela-sela MoU antara Bank Mandiri dengan operator jalan tol Makassar, PT Margautama Nusantara, Senin (19/6/2017).
Optimisme tersebut mengacu pula pada antusiasme masyarakat Makassar terhadap produk non tunai Mandiri tersebut, di mana pada hari pertama telah terjual sebanyak 900 keping e-Money Mandiri.
Menurut Herry, capaian bisa dijadikan indikator awal jika perluasan layanan e-Money bakal memberikan dampak signifikan terhadap transaksi non tunai melalui produk uang elektronik Mandiri di Makassar.
Sebelumnya, penggunaan produk e-Money Mandiri di Makassar relatif terbatas yang mana hanya bisa bisa digunakan untuk bertransaksi saat pembelian di jaringan toko ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret serta beberapa tempat kuliner lainnya.
Herry mengakui, pemanfaatan e-Money Mandiri di Makassar maupun Regional X secara umum masih sangat rendah jika dibandingkan dengan Jakarta maupun kota utama lainnya di Pulau Jawa.
"Seperti e-Toll Mandiri di Jakarta itu sudah sangat tinggi pemanfaatannya, karena memang infrastrukturnya penunjangnya sudah sangat mumpuni. Namun kami berharap, dengan adanya layanan ini, bisa men-drive e-Money Mandiri serta mendukung cashless society di Makassar," katanya.
Dalam kesempatan sama, Managing Director Margautama Nusantara Anwar Toha mengemukakan pihaknya juga tengah menyiapkan pengembangan layanan gardu tol otomotis (GTO) pada ruas kelolaan perusahaan untuk meningkatkan layanan, efesiensi dan kenyamanan bagi pengguna jasa dalam bertransaksi.
Menurut dia, dengan adanya penyediaan layanan non tunai oleh Mandiri bakal lebih memberikan pilihan yang bervariasi bagi pengguna jasa dalam melakukan transaksi pembayaran tol di ruas kelolaan.
Selain Mandiri, perseroan juga sebelumnya telah menjalin kerjasama serupa dengan perbankan lainnya seperti BNI, BRI, Bank Mega serta BCA.
"Apalagi Oktober 2017 mendatang, kami mulai mengimplementasikan aturan pemerintah di mana seluruh transaksi pembayaran tol wajib menggunakan skema non tunai," katanya.
Sebagai informasi, trafik kendaraan yang melalui ruas tol kelolaan perseroan mencapai sekitar 100.000 unit per hari, yang mana pembayaran melalui skema non tunai masih sangat rendah yakni 5,4%.
"Sehingga masuknya Mandiri, berharapnya bisa lebih meningkatkan pembayaran elektronik di tol kelolaan kami. Implementasi Oktober nanti, bisa lebih lancar tentunya," ucap Anwar.